Mohon tunggu...
Frisky Twinzasih Nurjanah
Frisky Twinzasih Nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Aktif

Twin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Stratifikasi Sosial

21 Oktober 2020   22:14 Diperbarui: 21 Oktober 2020   22:25 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendidikan dan Stratifikasi Sosial

Mendengar kata pendidikan tentu tidak asing lagi ditelinga masing-masing individu. namun sebenarnya kita sudah mengetahui atau belum mengenai arti pendidikan yang sesungguhnya.

Definisi pendidikan dalam Kamus besar disebutkan bahwa, pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik. Pendapat lainnya yaitu dari para ahli. Para ahli  mengemukakan beberapa definisi pendidikan, diantaranya:

a)Edward Humrey:

"... education mean increase of skill of develofment of knowlodge and undertanding as a result of training, study or experience... yang artinya (Pendidikan adalah sebuah penambahan ketrampilan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman sebagai hasil latihan, studi atau pengalaman...)

b) Ki Hajar Dewantara:

Pendidikan adalah suatu usha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.  

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa arti pendidikan ini yaitu merupakan usaha sistematis yang disusun dan dipersiapkan, yang bertujuan agar setiap manusia mencapai satu tahapan tertentu di dalam kehidupannya, yaitu dengan tercapainya kebahagian lahir dan batin. Karena dengan pendidikan orang akan memilki pengetahuan yang luas, dengan banyak pengetahuan orang bisa melakukan apapun, dapat hidup sejahter, sehingga dia dapat bahagia secara lahir dan batin.

Secara etimologis, istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau stratum yang berarti "lapisan". Oleh karena itu stratifikasi sosial dapat diartikan  sebagai pelapisan masyarakat atau pelapisan sosial. Sejumlah individu yang dipandang memilki keudukan, pangkat, harta yang sama dalam tingkatan masyarakat tertentu, maka individu tersebut dapat dikatakan berada dalam satu tigkat lapisan sosial yang sama atau setara. Sedangkan  secara terminologi, stratifikasi sosial diartikan sebagai pembagian orang atau sekelompok orang ke dalam tingkatan atau strata tertentu, lapisan ini dapat dilihat dari tinggi ke rendah maupun rendah ke tinggi. Yang menjadi ukuran dari pembagian lapisan ini bermacam-macam, tergantung bagaimana masyarakat dalam lingkungan tersebut melihat dan menilai. Pengertian lain menyebutkan arti stratifikasi sosial ini yaitu adanya pembedaan dan pengelompokan suatu kelompok sosial secara bertingkat. Misalnya dalam suatu kelompok atau lingkungan masyarakat ada golongan strata tinggi, strata sedang, dan strata rendah. Pembedaan strata dari beberapa golongan ini sifatnya bertingkat mulai dari yang paling tinggi hingga paling rendah. Pembedaan dan pengelompokan ini didasarkan pada adanya hal tertentu yang dianggap berharga atau bernilai bagi masyarakatnya. Baik berharga atau bernilai secara sosial , ekonomi, politik, hukum, agama, budaya, dan lain sebagainya.

Pendidikan berkorelasi positif terhadap status sosial seseorang. Menurut penelitian terdapat korelasi yang tinggi antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat pendidikan yang telah ditempuhnya. Meskipun tingkat status sosial seseorang tidak dapat ditebak sepenuhnya berdasarkan pendidikannya. Seperti misalnya anak dari seorang tukang becak yang memiliki semangat tinggi untuk menempuh pendidikannya. Dengan keinginan yang sungguh-sungguh, kerja keras yang tiada henti, ikhtiar dan do'a yang tidak pernah lupa dan yang paing penting yaitu dukungan serta restu dari orang tuanya. Berkat semua ikhtiar dan do'a yang dia lakukan, dia berhasil menempuh jenjang pendidikan hingga S2 hingga ia berprofesi sebagi dosen. Contoh lainnya yaitu seorang anak dari keturunan kaya raya yang tidak diragukan lagi harta kekayaannya jika untuk menempuh pendidikan. Anak ini lebih memilih sekolah SMK lalu bekerja sendiri. Maka dari itu jenjang pendidikan seseorang tidak bisa menjamin seperti apa status sosial seseorang sebenarnya. Semua itu, kembali pada pribadi dan lingkungan masing-masing. Meskipun kenyataannya pendidikan yang tinggi bertalian erat dengan kedudukan sosial yang tinggi pula. Tetapi tidak berarti bahwa pendidikan tinggi dengan sendirinya menjamin kedudukan sosial yang tinggi.

B. Konsep Stratifikasi Sosial

Dalam kehidupan masyarakat pada umumnya sudah pasti terdapat perbedaan-perbadaan lapisan antar masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Meskipun dilihat dari linkungan masyarakat yang terkecil sekalipun. Yang namanya stratifikasi sosial yang sifatnya gejala umum yang menyeluruh sudah pasti ada di dalam lingkungan masyarakat. Entah itu pelapisan berdasarkan ekonomi, tingkat pekerjaaan, penghaslian, kendaraan, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.

Mengenai konsep dari stratifikasi sosial ini tidak jauh berbeda dengan pengertian dari stratifikasi itu sendidiri. Yaitu pembedaan dan penggolongan suatu kelompok atau golongan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial tertentu. Ketika seseorang telah melihat perbedaan dan membandingkan kemampuan antara satu orang denagn yang lainnya, maka itu disebut pula dengan konsep dari stratifikasi sosial. Misalkan dengan membandingkan antara tingkat pendidikan dari keluarga A yang berstrata tinggi, minimal pendidikannya hingga tamat S1. Berbeda dengan tingkat pendidikan keluarga B yang berstrata rendah, minimal pendidikannya bahkan ada yang tidak lulus SD sehingga maksimalnya hanya sampai SMP atau SMK.

C. Sebab-Sebab Terjadinya Stratifikasi Sosial

Terjadinya stratifikasi sosial atau sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Terjadi dengan sendirinya.

Proses yang pada stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya merupakan bentuk pelapisan masyarakat yang terbentuk secara alamiah oleh masyarakat itu sendiri. Stratifikasi ini bukan terjadi karena pembentukan atau sudah disusun sebelumnya oleh masyarakatnya. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya ini misalnya stratifikasi berdasarkan umur, jenis kelamin, kekerabatan, keshalehan beragama, dan terkadang juga karena harta.

 b) Terjadi dengan sengaja.

Stratifikasi yang terjadi dengan sengaja ini merupakan sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja yang ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas mengenai adanya wewenang dan kekusaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas, bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki. Contoh stratifikasi dengan sengaja ini misalnya, kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi formal pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, organisasi agama, dan sebagainya.

D. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial

Berikut ini diuraikan beberapa bentuk-bentuk dari stratifikasi sosial.

a) Berdasarkan status yang diperoleh secara alami

Berdasarkan status yang diperoleh secara alami, maka stratifikasi dibedakan menjadi lima. Lima stratifikasi tersebut yaitu stratifikasi berdasarkan senioritas, stratifikasi berdasarkan perbedaan usia (age stratification), stratifikasi berdasarkan jenis kelamin (sex stratification), stratifikasi berdasarkan system kekerabatan, dan stratifikasi dalam keanggotaan kelompok tertentu.

1) Stratifikasi berdasarkan perbedaan usia (age stratification).

Pada stratifikasi ini muncul dikarenakan pada kenyataan bahwa sebagian besar anak muda itu memiliki ambisi dan semangat yang kuat akan pekerjaan dan cita-cita mereka. Anak muda cenderung selalu berusaha dalam mewujudkan keinginannya tersebut. Keinginan mereka akan cita-cita selalu diwujudkan dalam bentuk usaha dan kerja keras yang tiada henti. Hal ini berbeda dengan orang yang lebih tua. Orang yang sudah tua akan lebih pasrah dengan jalan kehidupan, dan memilih menjalani kehidupan yang ada tanpa ingin berusaha mengubah atau sebagainya. Namun dalam pemutusan masalah orang tua lebih diutamakan.

2) Stratifikasi berdasarkan senioritas

Stratifikasi berdasarkan senioritas ini umumnya muncul pada lingkungan pekerjaan, kelas dalam pendidikan, dan lain sebaginya. Kesenioritasan ini muncul secara alami dengan menganggap yang siapa yang lebih lama dan siapa yang lebih tua, maka ia yang harus dihormati, dipatuhi, bahkan ditakuti. Meskipun orang yang lebih tua atau yang di anggap senior tersebut kurang memiliki pengalaman yang cukup akan suatu pekerjaan atau ilmu pengetahuan. apapun alasannya yang dinamakan senior menurutnya haruslah yang paling berkuasa, itu merupakan kemungkinan terburuknya. Itulah stratifikasi yang berjalan dikebanyakan lingkungan kita.

3) Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin (sex stratification)

Perbedaan jenis kelamin menjadi salah satu hal yang membuat adanya perbedaan status sosial di masyarakat. Perbedaan jenis kelamin ini dipengaruhi oleh adanya tradisi mengenai harkat dan martabat antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Misalnya upah buruh laki-laki lebih tinggi daripada upah buruh perempuan, meskipun sama-sama memiliki jam kerja dengan durasi waktu yang sama. Hal seperti ini kebanyakan masih berlaku di wilayah pedesaan bagi mereka yang berprofesi sebagai buruh tani.

4) Stratifikasi berdasarkan system kekerabatan.

System kekerabatan dalam keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, anak, dan lain sebagainya. Adanya kekerabatan tersebut membuat mereka memiliki posisi dan kedudukan yang berbeda baik itu mengenai hak dan kewajiban mereka. Adanya hak dan kewajiban yang berada dalam system kekerabatan tidak membuat rasa hormat dengan yang lebih tua itu pudar atau bahkan hilang. Rasa hormat dan sikap saling menghargai terus diupayakan dalam system kekerabatan.

5) Stratifikasi berdasarkan stratifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu.

Perbedaan stratifikasi juga dapat terjadi pada kelompok suku, agama, dan warna kulit. Seringkali kelompok suku, agama, dan warna kulit tertentu menempati lapisan atau strata sosial yang lebih tinggi. Perbedaan stratifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok yang biasanya menyangkut suku, agama dan warna kulit ini merupakan stratifikasi sosial yang sedkit sensitive sekali. Karena hal-hal yang bersangkutan ini sangat bersinggungan untuk masing-masing individu atau sekelompok orang.  Misalkan orang kulit putih memiliki strata sosial yang lebih tinggi daripada kulit hitam. Masalah seperti ini sudah pernah terjadi tentunya menimbulkan ketidakadilan kepada rasa atau suku yang di rendahkan dalam artian berstrata rendah.

b) Berdasarkan status yang diperoleh melalui serangkaian waktu dan usaha

Berdasarkan status yang diperoleh melalui serangkaian waktu dan usaha ini, stratifikasi sosial timbul dari adanya usaha dan membutuhkan waktu bagi pencapainya. Tidak seerta merta langsung berada dalam strata tertentu dalam pembagiannya. Denagn masing-masing usaha yang dilakukan maka strata masing-masing orang akan berbeda. Tiga stratifikasi tersebut yaitu stratifikasi sosial dalam pendidikan, stratifikais sosial dalam bidang pekerjaan, stratifikasi sosial dalam bidang pekerjaan, dan stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi.

1) Stratifikasi sosial dalam bidang pendidikan

Pendidikan memang merupakan suatu hal yang penting, yang harus dimiliki seseorang. Stratifikasi sosial dalam pendidikan ini muncul dikarenakan usaha yang dilakukan oleh setiap individunya. Misalkan orang yang bersunggguh dan berusaha untuk mencapai sarjana misalkan pada tingkat master (S2) atau doktor (S3). Dengan usaha yang dilakukannya maka orang tersebut samapai pada titik yang diinginkan. 

2) Stratifikasi sosial dalam bidang pekerjaan

Stratifikasi ini menilai atau membedakan sekolompok orang berdasarkan tingkat pekerjaan, jenis pekerjaan dan kedudukan dalam pekerjaannya. Semakin baik pekerjaaan seseorang, maka akan semakin tinggi pula status sosial yang mereka dapatkan. Kedudukan atau pangkat, memang memiliki peran tersendiri dalam proses stratifikasi sosial, khususnya dalam bidang pekerjaan. Pekerjaan memang memiliki arti dan kedudukan tersendiri. Semakin baik pekerjaan seseorang, tentu ia akan semakin dimuliakan, dihormati, dan tentunya akan semain dihargai oleh banyak orang disekelilingnya.

3) Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi

Stratifikasi ini sangat menonjol dan hampir selalu ada di dalam kelompok masyarakat. Setiap manusia pasti akan mencari uang atau materi, karena mereka tidak akan bisa hidup tanpa adanya uang atau materi yang menjadi sumber dari segalanya. Untuk mendapatkan materi atau uang manusia akan bekerja, denagn adanya pekerjaan yang menghasilkan uang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup manusia ke depannya. Tinggi rendahnya ekonomi disetiap lingkungan yang menjadi timbulnya stratifikasi sosial. Mulai dari orang yang sangat kaya, orang yang sedang atau cukup, dan orang yang kurang, atau tidak punya. Perbedaan kelas sosial pada stratifikasi bidang ekonomi ini di dasarkan pada penghasilan dan kekayaan materi. Kekayaan materi menjadi ukuran dari kesejahteraan seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun