William C Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dari proses belajar yang menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Johan Frederich Herbart
 Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan pendidikan menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
Baca juga : Mengartikan Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme dalam Kebudayaan Lama
3. William T. Haris
William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan  bersindikat ke kesatuan spiritual. Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.
4. Johan Frederich Frobel
 Johan Frederich Frobel berpendapat bahwa anak sebagai makhluk yang berekspresi kreatif, dan tugas pendidikan adalah memimpin peserta didik ke arah kesadaran diri yang murni dan sesuai dengan citra dirinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H