Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pola Asuh Anak Laki-Laki untuk Membentuk Kemandirian dan Mencegah Sikap Manja

20 Juni 2024   20:05 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:05 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pola asuh orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter anak. Baik perempuan maupun laki-laki, pendidikan orang tua sangat mempengaruhi perkembangan mereka selanjutnya. 

Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam pola asuh adalah kecenderungan anak laki-laki untuk berbuat korupsi. Menjadi manja bukanlah sifat yang diinginkan seorang anak laki-laki. 

Sebagai anak laki-laki, mereka diharapkan tumbuh menjadi individu yang mandiri, tangguh, dan mampu menghadapi berbagai tantangan. 

Namun kenyataannya, banyak anak laki-laki yang terjebak dalam pola asuh permisif sehingga menghambat perkembangan karakternya. 

Pola pengasuhan yang merugikan anak laki-laki seringkali terjadi karena berbagai alasan. Misalnya orang tua yang terlalu protektif terhadap anaknya atau terlalu melindunginya sehingga anak tidak mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri. 

Selain itu, kesibukan orang tua yang membuat mereka bergantung pada pembantu rumah tangga atau pembantu rumah tangga dalam segala hal juga bisa menjadi alasan memanjakan anak. 

Orang tua harus memahami bahwa memanjakan anak laki-laki tidak sehat untuk perkembangannya. Sebaliknya, hendaknya mereka menerapkan pola asuh yang membentuk karakter anak agar menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. 

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindari mengasuh anak laki-laki: 

Memberi Tanggung Jawab

Anak laki-laki hendaknya diberi tanggung jawab sesuai dengan usia dan kemampuannya. Mulailah dari pekerjaan rumah tangga yang sederhana hingga tanggung jawab yang lebih besar seperti mengurus diri sendiri saat orang tua sibuk. 

Dengan memberi tanggung jawab, anak belajar mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain. 

Mendorong Kemandirian

Orang tua harus mendorong kemandirian anak laki-laki dengan memberi mereka kesempatan untuk melakukan berbagai hal sendiri. Misalnya, biarkan mereka menyiapkan perlengkapan sekolah atau menyiapkan makanan sederhana. 

Dengan cara ini, anak belajar mempercayai dirinya sendiri dan tidak selalu bergantung pada bantuan orang lain. 

Mengajarkan Nilai-nilai Kemandirian

Selain memberikan contoh yang baik, orang tua juga harus mengajarkan nilai-nilai kemandirian pada anak laki-laki. Misalnya saja mengajarkan pentingnya melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dan bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Dengan memahami nilai-nilai tersebut, anak akan lebih termotivasi untuk mandiri. 

Menilai Proses Belajar Anak

Saat mengajarkan kemandirian pada anak, orang tua harus bersabar dan menghargai setiap langkah kecil yang dilakukan anak. Meskipun kesalahan atau kegagalan mungkin terjadi, penting bagi orang tua untuk mendukung dan mendorong anak untuk terus belajar dan berkembang. 

Tetapkan Batasan yang Jelas

Orang tua juga harus menetapkan batasan yang jelas untuk anak laki-laki. Penting agar anak-anak tidak merasa terlalu bebas dan tidak diperlakukan terlalu kaku. 

Dengan batasan yang jelas, anak belajar menghormati aturan dan bertanggung jawab atas tindakannya. Memang dibutuhkan kegigihan dan kesabaran orang tua untuk menerapkan pola asuh yang membangun karakter anak dengan tidak merusak dirinya.

Perubahan tidak terjadi dalam semalam, namun dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, anak laki-laki dapat tumbuh menjadi mandiri, tangguh, dan siap menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. 

Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak, dan dengan pendidikan yang tepat, orang tua dapat membantu anak laki-laki tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun