Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digital Detox, Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi untuk Hidup Lebih Sehat

16 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Digital Detox. (Sumber: Sunday Scaries CBD)

Hidup di era digital membawa berbagai kenyamanan, namun juga tantangan baru. Semakin banyak waktu yang kita habiskan di depan layar, semakin besar dampaknya terhadap kesehatan kita. 

Itu sebabnya semakin banyak orang yang beralih ke digital detox, sebuah konsep yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi agar bisa hidup lebih sehat dan bahagia.

Apa itu Digital Detox?

Digital detox adalah praktik mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali penggunaan teknologi digital untuk jangka waktu tertentu. 

Hal ini termasuk mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial, membatasi penggunaan ponsel cerdas, dan menghindari penggunaan komputer atau perangkat elektronik lainnya yang tidak perlu.

Mengapa Digital Detox itu Penting?

Ada beberapa alasan mengapa keengganan terhadap digital penting dalam kehidupan kita yang semakin digital:

1. Kesehatan mental

Penggunaan teknologi secara berlebihan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Detoksifikasi digital dapat menghilangkan stres mental dan meningkatkan kesejahteraan mental. 

2. Kualitas tidur

Paparan cahaya biru dari layar perangkat elektronik dapat mengganggu siklus tidur kita. Dengan mengurangi penggunaan teknologi sebelum tidur, kita dapat meningkatkan kualitas tidur dan bangun dengan perasaan lebih segar. 

3. Hubungan Pribadi

Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dapat menyangkal hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita. Detoksifikasi digital memungkinkan kita untuk lebih fokus pada hubungan antarmanusia yang nyata dan mendalam. 

4. Produktivitas

Kita sering berperilaku tidak produktif saat menggunakan teknologi. Dengan mengurangi gangguan dari perangkat digital, kita dapat meningkatkan produktivitas dan fokus pada tugas-tugas penting. 

Bagaimana Cara Melakukan Digital Detox? 

Melakukan digital detox memang tidak mudah, apalagi di dunia yang semakin terhubung secara digital. Namun ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memulainya:

1. Buatlah Rencana

Putuskan berapa lama Anda ingin melakukan digital detox dan buatlah rencana yang jelas tentang apa yang akan Anda lakukan. Selama waktu itu. 

2. Kurangi Penggunaan Ponsel Cerdas

Batasi waktu yang Anda habiskan di ponsel cerdas Anda. Matikan notifikasi yang tidak penting dan hindari menidurkan ponsel cerdas Anda. 

3. Hindari Media Sosial

Habiskan waktu tanpa media sosial. Cobalah untuk tidak membuka aplikasi media sosial selama beberapa hari dan lihat pengaruhnya terhadap suasana hati dan kesejahteraan Anda. 

4. Temukan Aktivitas Pengganti Digital

Temukan aktivitas lain yang dapat menyita waktu Anda selama pemukiman kembali digital, seperti membaca buku, berolahraga, atau bersosialisasi. 

5. Ajak Teman atau Keluarga Anda

Lakukan digital detox bersama teman atau keluarga anda. Dukungan  orang lain dapat memfasilitasi proses ini. 

Kesimpulan 

Digital detox bukan berarti meninggalkan teknologi sepenuhnya, namun menemukan keseimbangan yang tepat dalam penggunaannya. 

Dengan melakukan digital detox secara rutin, kita dapat mengurangi ketergantungan pada teknologi dan mendapatkan kembali kendali atas hidup kita. 

Jadi mengapa tidak mencoba mengurangi paparan terhadap teknologi dan menikmati hidup yang lebih seimbang dan bermakna? Apakah Anda berani mencoba?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun