Multitasking menciptakan ilusi produktivitas. Anda merasa seperti Anda melakukan banyak hal dalam waktu yang sama, tetapi kenyataannya, otak Anda tidak benar-benar melakukan beberapa tugas sekaligus.Â
Sebaliknya, otak Anda berpindah-pindah dari satu tugas ke tugas lainnya dengan cepat, yang dikenal sebagai "task switching."
Task switching ini membutuhkan energi dan waktu ekstra setiap kali Anda beralih dari satu tugas ke tugas lainnya.Â
Ini seperti komputer yang harus "memuat" ulang setiap kali Anda membuka program baru.Â
Akibatnya, multitasking sebenarnya bisa memperlambat Anda dan membuat pekerjaan menjadi kurang efisien.
Dampak Multitasking pada Kualitas Pekerjaan
Penelitian telah menunjukkan bahwa multitasking dapat mengurangi kualitas pekerjaan. Ketika Anda mencoba melakukan banyak hal sekaligus, perhatian dan fokus Anda menjadi terpecah.Â
Ini berarti Anda lebih rentan membuat kesalahan, melewatkan detail penting, dan mengurangi kedalaman pemahaman Anda terhadap tugas yang sedang Anda kerjakan.
Studi yang dilakukan oleh Stanford University menemukan bahwa mereka yang sering multitasking dengan media digital (seperti menjelajah internet sambil menonton TV) memiliki kemampuan yang lebih buruk dalam mengingat informasi dan menunjukkan penurunan kemampuan dalam tugas-tugas kognitif yang membutuhkan perhatian penuh.
Pengaruh Multitasking pada Kesehatan Mental
Selain menurunkan produktivitas dan kualitas kerja, multitasking juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Multitasking yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kelelahan mental.Â