Meskipun terdengar menguntungkan, beauty privilege juga memiliki sisi negatif. Ketergantungan pada penampilan fisik bisa menyebabkan tekanan mental yang besar, terutama jika standar kecantikan yang ada tidak realistis. Selain itu, orang yang tidak masuk dalam kategori "menarik" seringkali merasa minder dan kurang percaya diri, yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka.
Mengatasi Beauty Privilege
Bagaimana cara kita mengatasi beauty privilege? Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa kecantikan adalah konsep yang subjektif dan standar kecantikan bisa berbeda-beda di setiap budaya. Kita perlu belajar untuk lebih menghargai kualitas diri dan orang lain yang tidak hanya berdasarkan penampilan fisik. Edukasi tentang pentingnya inklusivitas dan keberagaman juga bisa membantu mengurangi dampak negatif dari beauty privilege.
Kesimpulan
Beauty privilege memang nyata dan memengaruhi banyak aspek kehidupan kita. Namun, dengan meningkatkan kesadaran dan mengubah cara pandang kita terhadap kecantikan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih adil dan inklusif. Ingat, kecantikan sejati datang dari dalam diri dan tidak hanya terbatas pada penampilan fisik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H