Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Revolusi Kesehatan Mental: Terapi Musik dan Seni di Rumah Sakit Jiwa

21 Mei 2024   19:45 Diperbarui: 21 Mei 2024   19:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental telah menjadi topik yang semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Ketika kita berbicara tentang perawatan kesehatan mental, seringkali yang terlintas adalah terapi obat dan konseling psikologis. Namun, ada pendekatan lain yang semakin mendapat perhatian dan terbukti efektif, yaitu terapi musik dan seni. Pendekatan ini membawa perubahan signifikan dalam cara kita menangani pasien dengan gangguan mental di rumah sakit jiwa. Artikel ini akan membahas bagaimana terapi musik dan seni diterapkan di rumah sakit jiwa dan manfaat yang dihasilkan dari pendekatan inovatif ini.

Pengenalan Terapi Musik dan Seni

Terapi musik dan seni adalah bentuk terapi yang menggunakan aktivitas kreatif sebagai alat untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Terapi ini tidak hanya digunakan untuk mengobati gangguan mental, tetapi juga untuk membantu pasien mengekspresikan diri mereka dengan cara yang mungkin tidak bisa dilakukan dengan kata-kata.

Terapi musik melibatkan mendengarkan musik, memainkan alat musik, bernyanyi, atau bahkan menulis lagu. Musik telah dikenal memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup. Di sisi lain, terapi seni melibatkan aktivitas seperti melukis, menggambar, membuat patung, atau aktivitas seni lainnya yang memungkinkan ekspresi diri dan pengolahan emosi.

Implementasi di Rumah Sakit Jiwa

Di banyak rumah sakit jiwa, terapi musik dan seni telah menjadi bagian integral dari program perawatan. Misalnya, di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, terapi ini digunakan sebagai bagian dari rehabilitasi pasien. Terapi ini dilakukan dalam kelompok maupun secara individu, tergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.

Terapi Musik

Terapi musik sering kali dimulai dengan sesi mendengarkan musik, di mana terapis memilih musik yang sesuai dengan kondisi emosional pasien. Musik klasik, misalnya, sering digunakan karena ritme dan nadanya yang menenangkan. Selain itu, pasien juga diajak untuk bermain alat musik sederhana seperti drum atau gitar. Aktivitas ini tidak hanya membantu dalam mengalihkan perhatian dari pikiran negatif, tetapi juga memungkinkan pasien untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui musik.

Salah satu contoh keberhasilan terapi musik adalah seorang pasien dengan skizofrenia yang mengalami kesulitan berkomunikasi. Melalui terapi musik, pasien ini mulai menunjukkan kemajuan dalam berinteraksi sosial dan mengekspresikan perasaannya melalui lirik lagu yang diciptakannya sendiri.

Terapi Seni

Dalam terapi seni, pasien diberi kebebasan untuk memilih media seni yang ingin mereka gunakan. Beberapa pasien lebih suka melukis, sementara yang lain lebih suka membuat patung atau kerajinan tangan. Proses menciptakan sesuatu memungkinkan pasien untuk fokus dan mengurangi kecemasan.

Seorang pasien dengan depresi berat, misalnya, menemukan bahwa melukis membantu menenangkan pikirannya dan memberinya cara untuk mengatasi emosinya. Melalui gambar-gambar yang dihasilkannya, terapis dapat memahami lebih baik keadaan emosional pasien dan memberikan dukungan yang lebih tepat.

Manfaat Terapi Musik dan Seni

Penelitian menunjukkan bahwa terapi musik dan seni memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

1. Mengurangi Stres dan Kecemasan

Aktivitas kreatif seperti bermain musik atau melukis dapat membantu menurunkan tingkat kortisol, hormon yang terkait dengan stres. Dengan mengurangi stres, pasien dapat lebih mudah mengelola gejala gangguan mental mereka.

2. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Terapi kelompok melalui musik dan seni mendorong interaksi antara pasien. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

3. Meningkatkan Ekspresi Diri

Bagi banyak pasien, berbicara tentang perasaan mereka bisa sangat sulit. Melalui musik dan seni, mereka menemukan cara alternatif untuk mengekspresikan diri mereka yang tidak memerlukan kata-kata.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Kegiatan kreatif memiliki efek positif pada suasana hati dan dapat meningkatkan perasaan bahagia dan puas. Ini sangat penting bagi pasien yang mengalami gangguan mood seperti depresi atau bipolar.

5. Mengembangkan Kemampuan Kognitif

Aktivitas musik dan seni dapat merangsang otak dan membantu meningkatkan fungsi kognitif seperti perhatian, memori, dan pemecahan masalah.

Studi Kasus dan Bukti Empiris

Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Queensland menemukan bahwa partisipasi dalam terapi musik secara signifikan mengurangi gejala depresi pada pasien dengan gangguan mental berat. Studi lain dari American Art Therapy Association menemukan bahwa terapi seni membantu mengurangi gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Di Indonesia, penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit jiwa menunjukkan bahwa pasien yang berpartisipasi dalam terapi musik dan seni menunjukkan peningkatan dalam keterampilan sosial, penurunan tingkat kecemasan, dan peningkatan kualitas tidur.

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Meskipun manfaat terapi musik dan seni sudah terbukti, masih ada tantangan dalam implementasinya. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya terapis yang terlatih di bidang ini. Selain itu, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas yang memadai untuk mengadakan sesi terapi musik dan seni.

Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendekatan holistik dalam perawatan kesehatan mental, diharapkan lebih banyak rumah sakit jiwa akan mengadopsi terapi ini. Pendidikan dan pelatihan bagi terapis juga perlu ditingkatkan agar lebih banyak pasien dapat merasakan manfaat dari terapi musik dan seni.

Kesimpulan

Terapi musik dan seni menawarkan pendekatan yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan kesehatan mental pasien di rumah sakit jiwa. Dengan menggabungkan aktivitas kreatif dalam perawatan kesehatan mental, kita tidak hanya membantu pasien dalam mengelola gejala mereka, tetapi juga memberikan mereka alat untuk mengekspresikan diri dan menemukan makna dalam proses penyembuhan mereka. Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk terus mendukung dan mempromosikan metode terapi ini agar kesehatan mental dapat ditangani secara lebih holistik dan manusiawi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun