Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Menyelamatkan Lingkungan: Galeri Lukisan dari Sampah Plastik

21 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 21 Mei 2024   14:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WASHED ASHORE PROJECT. (Sumber: Situs KPBS)

Galeri dan pameran seni ini sering kali disertai dengan program edukasi yang mengajarkan masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pengurangan sampah plastik. Selain itu, seni dari sampah plastik mendorong inovasi dalam penggunaan bahan daur ulang, membuka peluang bagi industri kreatif dan teknologi hijau.

3. Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik

Dengan meningkatnya minat terhadap seni dari sampah plastik, lebih banyak sampah yang berhasil dikumpulkan dan didaur ulang. Hal ini membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir atau lautan.

Tantangan dan Peluang

Meskipun seni dari sampah plastik menawarkan banyak manfaat, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Pendanaan dan Dukungan

Seniman sering kali membutuhkan dukungan finansial untuk mengumpulkan, membersihkan, dan mengolah sampah plastik. Mendapatkan pendanaan untuk proyek semacam ini bisa menjadi tantangan, meskipun dampaknya sangat signifikan.

2. Persepsi Masyarakat

Tidak semua orang melihat sampah sebagai sesuatu yang bisa diubah menjadi karya seni. Ada persepsi bahwa sampah adalah sesuatu yang kotor dan tidak berharga, yang harus diubah melalui edukasi dan peningkatan kesadaran.

3. Keterbatasan Sumber Daya

Pengolahan sampah plastik menjadi karya seni membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit, termasuk tenaga kerja, alat, dan teknologi. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun