"Tuhan... dimanakah rindu yang tak berpulang? Aku rasa aku sudah tak mampu menahan semua rasa bersalahku padanya, yang telah Kau ambil dari sisiku..."
Seorang putri cantik yang disayang oleh orangtuanya, tidak pernah menderita seperti kakak abangnya, suatu hari... dia dibuly.Â
Sebelumnya, dia duduk di bangku SD, mulai kanak-kanak, hidupnya tak terhindar dari kata-kata buly yang menghujamnya, hingga dia duduk di bangku SMA, dia selalu dibuly.Â
Timbullah rasa ingin merubah penampilan agar kelak disukai oleh siapapun yang melihatnya.Â
Dia merasa, dengan banyak kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya membuatnya lupa diri. Dia menyalahkan ibunya dan juga keluarganya atas masalahnya.
Dia bertanya-tanya, "Mengapa aku sangat jelek, Mah..., Pah...? Aku berbeda dari kakak dan abangku..."
Dia pun menentang semua peraturan, mengurung diri di kamar, menangis, dan membenci apa yang terjadi. Teman-temannya tidak pernah menghargainya, dan menjauh darinya.
Dia bertanya sekali lagi, "Ma... kenapa aku sangat jelek? Aku tidak pantas hidup. Harusnya, Mama bunuh aku saat aku masih kecil, atau... disaat aku tidur, kenapa Mama tidak mencekikku?"
Sedih... Itulah yang dirasakan ibunya.
Suatu hari, ibunya pun tiba-tiba sakit, hingga satu hari menjelang ibunya pun meninggal dunia.Â
Janji yang pernah dijanjikan sebelum kepergian ibunya telah tersirat kata-kata yang menjadi satu hal yang harus dilakukan. Namun, tidak ada lagi kesempatan. Rindu hanya bertitipkan pada angin dan tak tahu arah jalan pulang.
Hanya penyesalan yang terjadi, dan tak bisa diperbaiki lagi ke semula.
Apa kesimpulannya? Silahkan isi di kolom komentar.
Sibolga, 24 Januari 2023
#igfriskayunis02_
#Utamakan_Sabar
#Hargaiselagiorangtuamuada
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI