Mohon tunggu...
Friska Siallagan
Friska Siallagan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sedang Dalam Pengembangan Potensi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk pangeran langit

10 Februari 2012   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:49 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bergumam,
Selaksana heningan dari peri-peri semesta
Kenapa kau, yang jauhnya dari negeri bayu
mendatangi Ayahku, Raja Jagad Timur,
Dan kemudian puteri-puteri terpilihnya harus menemanimu di jamuan?

Aku bukan seorang puteri, aku hanya anak dari seorang selir
Mendapatimu menyusup untuk mencari aku,
Di tepi mata air aku terperanjat.

"Untuk apa kamu di sini menemuiku?"
"Aku datang bukan untuk menemuimu, aku ingin menangkap bunga yang berjatuhan dari pohon ini."
Demikianlah kamu berlari kesana-kemari berusaha menangkap helai bunga yang tertiup angin, hingga aku kian terkekeh
Mata air yang kujagapun berbual-bual, kau kelelahan dan duduk di sampingku
Kita terdiam, dengan helai-helai bunga di tanganmu

Seabad berlalu,
AKu mengenal perang itu ada,
Dan kau, Sang pangeran adalah pemilik perang
Kau di jamuan dengan puteri-puteri terpilih, aku tetap di sini di tepi mata air
Hati kita saling bertanya kabar
Namun, perang membuatku melihatmu berubah-ubah
Terkadang kau adalah naga emas yang perkasa, atau seorang Raja tua yang pikun, atau panglima perang yang sadis
Kalau nanti kau datang menyusup ke tempat ini,
Kau tidak akan mendapati helai bunga untuk ditangkap,
Di sini, kini hanya ada daun-daun yang gugur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun