Mohon tunggu...
friska sabrina
friska sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Zodiak Cancer yang ga moodyan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup

28 Juli 2022   22:23 Diperbarui: 28 Juli 2022   22:39 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada perkembangan teknologi tentunya memberikan dampak positif dan negative terhadap pola perilaku masyarakat. Pentingnya media sosial merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi dan informasi masyarakat. 

Masyarakat banyak sekali menggunakan media sosial untuk mencari informasi mulai dari berita, hiburan, dan tren masa kini. Tentunya manusia tidak akan bisa lepas dipisahkan oleh teknologi.

Pemanfaatan media sosial akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media komunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan, dan pergaulan sosial. 

Khususnya pada media sosial yang pertumbuhannya sangat meningkat. Media sosial yang marak belakangan ini seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan Tiktok.

Penggunaan media sosial telah merambah hampir semua lapisan dan golongan, baik pejabat pemerintahan, pengusaha, pedagang, Ustas, mahasiswa, pelajar, dan lain-lain. Pada penggunaannya membuat sangat mudah dalam berkomunikasiatau berpartisipasi di media sosial seperti membuat blog. Hal ini membuat setiap kalangan baik dewasa dan anak-anak memeiliki ponsel dan internet untuk mengakses sosial media

Media sosial tentunya memberi dampak positif dan negative bagi gaya hidup masyarakat. Peran media sosial sangat bermanfaat bagi penyebaran informasi mulai dari informasi bencana dan berita mengenai hari ini. Selain itu, pada masa pandemic covid-19 media sosial sangat berperan terhadap sosialisasi masyarakat. Yang biasanya berintraksi tatap muka kini dengan media sosial bisa melalui aplikasi video call.

Tren di media sosial yang kini marak di aplikasi media sosial membuat dampak negative pada perilaku hidup masyarakat. Dimana pola hidup masyarakat yang hedonis dimana masyarakat membeli barang yang berlebihan dan ingin terlihat dengan orang-orang. Hal ini merupakan gaya hidup yang konsumtif yang mana mendorong masyarakat untuk mengoleksi dan membeli barang mahal tanpa berpikir panjang.

Dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen. Produkproduk ini bukan hanya barang yang dapat memuaskan kebutuhan seseorang, tetapi terutama produk yang dapat memuaskan kesenangan konsumen. Informasi mengenai produk: baik melalui iklan, promosi langsung maupun penjualan secara langsungberkembang semakin bervariasi, gencar, dan menggunakan teknologi yang mutakhir dan canggih.

Menurut Setiaji dalam Konsumerisme perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya, mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional. Sekadar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan.

Selain memiliki dampak negatif, perilaku konsumtif juga memilik dampak positif. Dampak positif perilaku konsumtif tersebut adalah terciptanya lapangan perkerjaan yang banyak. Dengan adanya produksi besar-besaran pasti membutuhkan tenaga kerja yang banyak juga. 

Selain itu, Ketika suatu barang memproduksi dengan banyak mampu menyiptakan pasar bagi produsen.  Sebab, bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Gaya yang konsumtif berbahaya bagi kehidupan mampu menyebabkan masalah finansial terlilit hutang karena banyaknya keinginan namun pendapatan yang kecil tidak sebanding dengan pengeluaran.  

Banyak masayarakat yang terjebak pada pengakuan orang orang demi terlihat mewah mempunyai barang yang mahal. Namun pada kenyataanya hal ini yang mampu menyeret kita dalam pola hidup yang konsumtif.

Jika Semua penghasilan yang didapatkan akan habis untuk membeli barang yang tidak terlalu penting dan bermanfaat. Saat yang lainnya sudah menabung dan merencanakan masa depan sifat konsumtif yang kamu miliki ini akan membuat sulit merencanakan dan merealisasikan rencana yang sudah disusun. Hal ini akan memperburuk situasi finansial jika kita terjebak dalam perilaku yang hedonis.

Salah satu cara untuk menghindari perilaku tersebut adalah tidak terlalu terpengaruh oleh promosi di media sosial. Mulai untuk menabung untuk keperluan yang akan datang bukan untuk keinginan. Karena menabung merupakan hal yang sangat penting dalam finansial dimana hal ini merupakan ancang-ancang untuk keperluan yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun