Mohon tunggu...
Friska Eka
Friska Eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka.Saya memiliki hobi membaca, cita cita yang ingin saya capai ingin menjadi jurnalis dan fotografer.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Menemukan Cahaya di Tengah Kegelapan: Kisah Perjuangan Chika dalam Menyembuhkan Luka

6 Mei 2024   15:43 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini diambil oleh saya sendiri sebagai Ilustrasi. (Dok Pribadi Friska Eka)

"Saya pernah melakukan self harm sejak umur 14 tahun dan hal yang paling saya sesali, jika kita sudah masuk ke dunia tersebut, kita akan susah untuk keluar, karna ada rasa lega tersendiri jika sudah membuat diri sendiri terluka, itu yang membuat saya sangat takut kalau adik saya tidak bisa keluar dari dunia buruk tersebut," Ujar sang Kakak.

Dengan keprihatinan dan keberanian, akhirnya sang kakak menyadari pentingnya menyembuhkan luka batin Chika, dan bertekat bahwa sang adik harus keluar dalam zona tersebut. Namun, apa yang ia temui tidaklah mudah.

Penyembuhan kesehatan mental Chika menjadi sebuah perjalanan yang penuh rintangan. Terapi, dukungan keluarga, dukungan lingkungan menjadi kunci utama dalam keberhasilan penyembuhan mental Chika. 

Proses yang panjang dan melelahkan tersebut Sang kakak dan Chika jalani demi kesembuhan mental tersebut. Namun, Langkah dan kunci utama yang harus diambil adalah membuat Chika menyadari bahwa ia tidak sendirian, ia memiliki orang – orang yang menyayanginya untuk berbagi cerita. Cerita suka ataupun duka. Karena tidak semua hal bisa dihadapi atau bahkan hanya dipendam didalam hati.

Mengetahui bahwa ada seseorang yang peduli tentangnya telah membuka pintu bagi Chika untuk mulai menyembuhkan dirinya sendiri. Mulai berbagi cerita mengenai apa yang membuatnya sakit dan sedih. Terapis menjadi teman percakapannya yang paling setia, membantunya merenung dan memahami akar masalah yang mengganggunya.

Selain itu, dukungan dari kakaknya menjadi penyemangat Chika. Yang dimana sang kakak selalu membantu dalam perjalanan penyembuhan mental Chika, dengan cara setiap malam kakak Chika selalu mengusahakan bertanya mengenai apa yang telah dijalani hari ini ataupun memiliki masalah apa hari ini. 

Tidak sering sang kakak menjadi sasaran kemarahan Chika, namun kakaknya tetap bertahan, karena bagi dia, melihat adiknya menyalurkan amarahnya kepada dirinya sendiri adalah hal yang lebih baik daripada adiknya menyalurkan amarahnya dengan cara melukai dirinya sendiri.

Namun, proses penyembuhan tidak selalu mulus. Chika sering mengalami kemunduran, tidak percaya diri dan juga terjatuh ke dalam jurang gelap yang sama sekali tidak ia duga. 

Rasa trauma yang menywlimuti jiwanya pun berdominan lebih daripada akal sehatnya. Tetapi, setiap kali itu terjadi, ia bangkit kembali dengan kekuatan yang lebih besar, membawa harapan bahwa suatu hari nanti, ia akan melihat cahaya di ujung terowongan.

Kisah Chika adalah cerminan dari betapa pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan kita. Bukan hanya fisik yang perlu dirawat, tetapi juga jiwa. Kita pun tidak boleh menyepelekan Kesehatan Mental, karena penyembuhan tidaklah mudah, dengan dukungan yang tepat dan juga tekad yang kuat, yang patah dapat diobati. 

Diperlukan perhatian khusus dan dukungan dari lingkungan sekitar. Melalui upaya untuk memutus siklus kekerasan dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya, kita dapat membantu anak-anak seperti Chika untuk mendapatkan kembali kebahagiaan dan menciptakan lingkungan yang penuh kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun