Mohon tunggu...
Friska Areta
Friska Areta Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya adalah mahasiswi program studi Manajemen Bisnis yang memiliki hobi menulis, membaca, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Kerupuk Kulit Sapi Lembu Mulyo Untung atau Buntung? Peran Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Strategis

11 Desember 2024   12:17 Diperbarui: 11 Desember 2024   12:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, UMKM dituntut untuk bisa bertahan dan terus mengembangkan bisnisnya. Salah satu aspek keberhasilan bisnis adalah kemampuan pemilik UMKM untuk mengambil keputusan strategis yang tepat, terutama dalam menanggapi pesanan khusus dari pelanggan. Dengan penggunaan informasi dan data akuntansi yang tepat, UMKM dapat mengambil keputusan strategis terkait pesanan khusus. Namun, sering kali pengambilan keputusan ini hanya didasarkan pada insting atau pengalaman, tanpa mempertimbangkan informasi dan data akuntansi yang akurat. Dalam dunia bisnis, keputusan seperti ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya tambahan, kapasitas produksi, dan dampak pada operasional harian.

Di sinilah peran akuntansi manajemen menjadi sangat penting. Akuntansi manajemen bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga menyediakan informasi keuangan yang relevan. Informasi yang dihasilkan dari akuntansi manajemen dapat membantu pemilik UMKM dalam mengevaluasi kinerja bisnis, merencanakan strategi, dan mengambil keputusan yang lebih baik, termasuk ketika menghadapi dilema pesanan khusus. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada pendapatan, tetapi juga pada kapasitas produksi dan biaya yang harus dikeluarkan. Tanpa analisis yang tepat, keputusan yang diambil bisa berisiko dan merugikan usaha.

Seperti halnya yang terjadi di UMKM Kerupuk Kulit Sapi Lembu Mulyo yang berlokasi di Bandungan, Dawung, Kec. Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pemilik UMKM ini — Bapak Tomo sering dihadapkan pada dilema ketika dihadapkan dengan pesanan khusus. Pelanggan biasanya memesan dalam volume besar, tetapi dengan harga lebih rendah dari standar. Keputusan untuk menerima pesanan semacam ini sering dianggap sederhana — cukup terima saja sebagai tambahan pendapatan — namun sebenarnya keputusan ini memerlukan analisis yang lebih mendalam. Misalnya, jika menerima pesanan khusus membutuhkan tambahan tenaga kerja atau bahan baku, apakah potensi pendapatannya sepadan dengan biaya tambahan tersebut?

Informasi dan data akuntansi yang akurat dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan usaha, termasuk biaya produksi, pendapatan, dan laba. Informasi ini sangat penting dalam menentukan apakah UMKM harus menerima atau menolak pesanan khusus. Dalam hal ini, Bapak Tomo juga harus memperhitungkan kapasitas produksi yang dimiliki. Apakah ada kapasitas menganggur yang cukup untuk memenuhi pesanan tambahan? Kapasitas menganggur mengacu pada kapasitas produksi yang tidak dimanfaatkan. Jika UMKM memiliki kapasitas menganggur yang cukup, menerima pesanan tersebut bisa menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan. Namun, jika kapasitasnya sudah maksimal, menerima pesanan baru bisa menyebabkan masalah.

Biaya relevan juga harus diperhitungkan sebelum mengambil keputusan. Bapak Tomo perlu menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang diperlukan untuk memenuhi pesanan tersebut. Selain itu, analisis biaya dan manfaat juga sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan ini. Analisis ini membandingkan total biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan khusus dengan potensi pendapatan yang akan dihasilkan. Jika analisis menunjukkan bahwa manfaat lebih besar daripada biaya, maka menerima pesanan tersebut dapat menjadi pilihan strategis. Sebaliknya, jika kapasitas tidak mencukupi atau biaya melebihi pendapatan, menolak pesanan merupakan langkah yang lebih bijak.

Sebagai ilustrasi, UMKM Kerupuk Kulit Sapi Lembu Mulyo mendapatkan pesanan khusus sebanyak 275 kg kerupuk kulit sapi dengan harga Rp 96.000/kg — lebih rendah dari harga normal Rp 100.000/kg. Sekilas, harga yang lebih rendah tampak kurang menguntungkan. Namun, diperlukan analisis mendalam untuk mendapatkan informasi akurat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih menguntungkan. UMKM ini memiliki kapasitas produksi hingga 500 kg/hari, sedangkan produksi normal hanya 200 kg/hari. Dengan adanya kapasitas menganggur sebanyak 300 kg, pesanan ini dapat dipenuhi tanpa mengganggu operasional reguler. Biaya tetap, seperti depresiasi peralatan dan utilitas, tidak dipengaruhi oleh pesanan tambahan ini. Oleh karena itu, fokusnya hanya pada biaya variabel, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan pengemasan.

Adapun tantangan yang dihadapi jika menerima pesanan ini adalah pesanan ini membutuhkan tambahan tenaga kerja paruh waktu dan biaya pengiriman yang harus dikelola secara tepat agar tidak menurunkan keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan analisis biaya dan manfaat secara menyeluruh untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar memberikan nilai tambah bagi usaha. Melalui perhitungan menyeluruh, pesanan ini memberikan laba tambahan sebesar Rp 16.369.125. Dengan demikian, meskipun terdapat tantangan berupa biaya tambahan, manfaat yang diperoleh dari pesanan ini lebih besar daripada risikonya, menjadikannya keputusan yang layak untuk diambil.

Keputusan untuk menerima pesanan khusus bukan hanya sekadar upaya untuk memperoleh laba tambahan, tetapi juga merupakan strategi penting dalam membangun keberlanjutan usaha. Dalam kasus UMKM Kerupuk Kulit Sapi Lembu Mulyo, analisis mendalam berbasis akuntansi manajemen menunjukkan bahwa pesanan khusus ini merupakan peluang yang layak untuk diambil dengan potensi manfaat yang signifikan. Namun, UMKM perlu waspada agar tidak terlalu bergantung pada pesanan dengan margin keuntungan yang lebih rendah. Rekomendasi yang dapat dilakukan adalah melakukan evaluasi rutin terhadap pesanan khusus, menegosiasikan harga secara lebih optimal, serta mengelola kapasitas produksi secara bijaksana.

Dalam lingkungan bisnis yang penuh tantangan, kemampuan untuk menganalisis data dan membuat keputusan yang akurat merupakan kunci keberhasilan UMKM. Akuntansi manajemen tidak hanya berfungsi sebagai alat pencatatan transaksi, tetapi juga sebagai sumber informasi yang mendukung pengambilan keputusan strategis. Pada akhirnya, keberhasilan UMKM dalam menghadapi pesanan khusus bergantung pada pengelolaan data yang akurat. Dengan memanfaatkan akuntansi manajemen sebagai alat utama, keputusan dapat diambil secara terukur, terencana, dan memberikan manfaat maksimal bagi keberlanjutan usaha. Jadi, apakah pesanan khusus harus diterima atau ditolak? Jawabannya jelas: "Terima, tapi pastikan semua angka sudah berbicara!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun