Mohon tunggu...
friska alvianti
friska alvianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Hobi fotografi dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kim Garam Le Sserafim Tersangkut Isu Bullying Menjelang Debut

19 Mei 2022   21:46 Diperbarui: 19 Mei 2022   21:52 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                 

                  Debut sebagai idol merupakan hal yang sangat dinanti-nantikan oleh para trainee idol, karena hal tersebut merupakan moment bahagia dimana sebelumnya mereka melakukan pelatihan kerja yang sangat keras agar bisa layak untuk debut sebagai artis yang berkualitas. Tetapi tidak semua debut merupakan hal yang indah bagi para trainee idol, salah satunya adalah member girl group Kpop Le Sserafim yaitu Kim Garam. Kim Garam harus menghadapi hal yang tidak menyenangkan dalam menjelang debutnya, dimana ia harus diterpa isu skandal bullying dan berperilaku buruk yang telah dilakukannya semasa sekolah menengah. Sebelumnya, semua bermula dari tuduhan yang beredar di sosial media, termasuk Twitter. Seorang pengguna media sosial dengan akun tanpa identitas yang mengaku kenal dengan Kim Garam semasa SMP membocorkan perilaku yang dilakukan Kim Garam, seperti perilaku Kim Garam yang melakukan apa pun terhadap hal yang diinginkannya, memarahi orang yang tidak ia suka, hingga membully orang.

                 Selain tudingan yang dilayangkan kepada salah satu member Le Sseerafim ini, kabarnya terdapat juga beberapa foto pre debut Kim Garam tersebar yang menunjukkan bukti dugaan bahwa ia telah melakukan bullying dan berperilaku buruk. Diantaranya seperti foto dimana Ia berpose tidak senonoh dengan jari tangannya, hingga unggahan tangkapan layar dugaan pertukaran pesan di Facebook antara Kim Garam dan korban, dimana dalam pesan tersebut Garam diduga memancing korban untuk mengangkat telepon dengan menggunakan kata-kata makian dan ancaman pembunuhan. Dalam menanggapi hal itu, Source Music sebagai agensi yang menaungi girl group Le Sserafim membantah atas tuduhan-tuduhan tersebut. Selain agensi Le Sserafim yang menanggapi isu tersebut, Kim Garam selaku narasumber juga memberikan tanggapan bahwa sulit untuk dirinya memberikan pernyataan terkait tudingan bullying tersebut dan menyerahkan semua kepada agensi untuk menangani masalah tersebut.

                  Belakangan ini telah muncul bukti baru mengenai bullying yang dilakukan Kim Garam hingga membuat netizen menuai pro dan kontra, yaitu dengan beredarnya sebuah surat teguran dari komite disiplin sekolah di media sosial yang ditujukan atas nama Kim Garam. Surat tersebut diduga dibuat karena Kim Garam telah melakukan tindakan kekerasan terhadap teman sekolahnya. Alasan beredarnya surat tersebut menuai pro dan kontra karena disebabkan keraguan keaslian isi surat tersebut, karena tidak menampilkan keterangan lebih lanjut. Di samping itu, dikarenakan banyaknya tuduhan yang dilontarkan kepada artis mereka, agensi Le Sserafim akan mengambil tindakan hukum terhadap isu yang dapat mencemarkan nama baik Kim Garam dan agensi. Meskipun begitu, dengan kasus yang masih simpang siur atas pengakuan teman Kim Garam dan pernyataan agensi, kasus bullying tersebut masih terus dicari kebenarannya.

                    Dilihat dari Kasus diatas, hanyalah satu dari banyaknya kasus isu bullying yang tersebar luas di media sosial termasuk di Korea Selatan. Negara Korea Selatan cukup terkenal dengan kasus bullying yang kerap kali terjadi di media sosial maupun secara langsung, termasuk pada jenjang sekolah. Dampak yang dirasakan juga tidak kecil, bullying juga dapat berefek negatif dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Konsekuensi yang ditanggung juga sangat besar, tidak hanya bagi korban saja, tetapi juga berdampak bagi pelaku. Pelaku selain kehilangan image baik di mata public, selain itu pelaku yang terikat kontrak kerja dengan beberapa pihak harus terpaksa mengundurkan diri. Sedangkan korban dapat mengalami luka fisik hingga mengalami luka psikis. Banyak korban bullying yang mengaku trauma, kehilangan rasa percaya diri, mengalami gangguan tidur, panic attack, merasa depresi, hingga keinginan untuk melakukan bunuh diri. Solusi terhadap kasus rumor skandal bullying yang beredar di sosial media seperti kasus diatas yaitu untuk jangan mudah untuk terprovokasi hingga menyulutkan amarah terhadap isu yang masih belum pasti kebenarannya. Selain itu, tetap bijak dalam bersosial media dengan tidak menyebarkan berita-berita hoax.

Oleh: Friska Alvianti, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Univeritas Muhammadiyah Malang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun