Hafalan Salat Delisa
Film Hafalan salat Delisa adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2011. Cerita difilm ini mengambil latar belakang di Aceh pasca tsunami pada tahun 2004 dan seorang gadis kecil bernama Delisa yang berumur tujuh tahun. Bencana alam yang telah merenggut harta, jiwa serta kebahagiaan masyarakat Aceh pada saat itu. pada Film ini Delisa tinggal bersama ibu beserta ketiga kakaknya. Mereka tinggal di sebuah desa kecil tepatnya di pinggiran pantai Aceh, Delisa menghabiskan masa kecilnya bersama ummi beserta ketiga kakaknya dan juga bermain dengan teman-temannya. Ayahnya bekerja di kapal dan pulang setiap tiga bulan sekali. Delisa memiliki karakter yang polos dan ceria, ia juga berpikir kritis karna sering bertanya kepada ustaz ketika belajar disekolahnya.
Dalam film ini, Delisa berusaha keras dalam menghafal bacaan salatnya karna di iming-iming kan hadiah berupa kalung emas dari umminya. Namun pada pagi hari sebelum Delisa akan berangkat ke sekolah untuk melaksanakan praktik salat, di rumah Delisa menarik umminya ke dalam kamar untuk mengambil kalung emas yang sudah ia dambakan dan Delisa ingin cepat memakai kalung pemberian umminya. Namun pada saat mereka akan keluar dari kamar, gempa datang mengguncang rumah Delisa. Mereka mencari cara agar bisa keluar dari kamar untuk bisa menyelamatkan diri. Setelah mereka berhasil keluar dari kamar, tidak lama kemudian gempa berhenti. ummi mengantar Delisa pergi ke sekolah untuk melaksanakan praktik salat.
Sesampainya disekolah Delisa melaksanakan praktik salat ia sangat khusyuk dalam melaksanakan praktik salat. Sampai bencana tsunami datang pun Delisa tidak mengetahui dan juga tidak mendengar teriakan umminya. Semua yang ada di sekitar terhempas dan terbawa oleh air laut. Umminya yang hilang entah ke mana.
Setelah beberapa hari kemudian Delisa ditemukan dalam kondisi penuh luka. Delisa dibawa menggunakan helikopter ke tempat pengobatan. Dalam perawatannya, Delisa lama tidak sadarkan diri. Sampai ketika seorang ibu yang dirawat sebelahnya melakukan salat tahajud, pada bacaan salat di mana hari itu hafalan salat Delisa terputus. Tidak lama kemudian kesadaran dan kesehatan Delisa pulih tetapi tidak dengan kakinya karna luka pada kaki kanan Delisa cukup parah, maka kaki Delisa harus diamputasi. Setelah keadaannya membaik, Delisa sangat ingin menghafal lagi bacaan salatnya. Namun Delisa mengalami kesusahan dan tampak rumit dari sebelumnya.
Di tengah kesedihan dan penderitaan, Delisa bertemu dengan guru agama yang berusaha mengajarkannya hafalan salat. Delisa lupa dan benar-benar lupa dan tidak bisa mengingatnya. Lupa akan kalung untuk Delisa dan lupa akan sepeda yang dijanjikan abinya. Delisa hanya ingin menghafal bacaan salatnya.
Pada malam hari Delisa bermimpi bertemu dengan umminya, yang menunjukkan kalung itu dan permintaan untuk menyelesai kan tugas menghafal bacaan salatnya. Pada akhirnya Delisa mampu melakukan s alat asarnya dengan sempurna untuk pertama kalinya, tanpa ada yang terlupa dan terbalik. Hafalan salat karena Allah, dan hadiah itu juga datang kepada Delisa. Delisa menemukan kalung emas untuk Delisa dalam genggaman jasad umminya. Sesudah tiga bulan lebih.
 Hafalan salat Delisa adalah kisah yang menggugah hati tentang ketahanan dan kekuatan iman seseorang dalam menghadapi cobaan besar. Film ini menyoroti perjalanan Delisa untuk menjalani ibadah salat sebagai cara untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan dalam kondisi sulit. Film ini memberikan pesan tentang pentingnya keyakinan, harapan, dan kebersamaan dalam mengatasi cobaan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H