Mohon tunggu...
frisilia utami
frisilia utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri Yogyakarta

Hallo, aku Frisilia Utami, seorang gadis biasa yang punya ketertarikan yang besar terhadap dunia tulis menulis. Bagiku menulis adalah cara ku mengekspresikan banyak hal terkait dunia yang begitu luas di dalam pikiranku

Selanjutnya

Tutup

Music

Tiga Lagu Taylor Swift Bertema Cinta yang Liriknya Sangat Meaningful dan Powerful

14 Oktober 2024   13:44 Diperbarui: 14 Oktober 2024   13:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Taylor Swift merupakan salah satu penyanyi yang paling digemari oleh anak-anak muda masa kini sebab lagu-lagu nya seringkali mengangkat tema menarik dan dianggap sangat relatable dengan kehidupan mereka. Misalnya beberapa lagu Taylor yang mengangkat tema percintaan yang ruwet dan dramatis, tema persahabatan yang penuh intrik dan penghianatan, tema pencarian jati diri (struggle anak muda atau remaja untuk menjadi berbeda dan autentik) dan lain sebagainya. Diantara sederetan lagu Taylor Swift yang mendapat banyak perhatian dan menjadi begitu populer dikalangan anak muda adalah tiga lagu apik bertema percintaan berikut ini:

1. Foolish one

Sebuah lagu yang mengkisahkan tentang pengalaman pahit penulis yang harus merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Lagu ini secara tidak langsung mengkonfirmasi salah satu stereotype umum berkenaan dengan kecenderungan perempuan yang lebih sering mengandalkan perasaan dibandingkan logika terutama tatkala mereka dihadapkan  dengan issue percintaan yang sedikit complicated. 

"Foolish one, stop checkin' your mailbox for confessions of love. That ain't never gonna come, You will take the long way, you will take the long way down"

Dari lirik lagunya yang penuh makna dan puitis , Taylor secara tidak langsung  mengakui bahwa seperti kebanyakan perempuan lainnya, dirinya juga pernah begitu vulnerable dalam urusan percintaan alias suka baper (mengandalkan perasaan/feeling ketimbang logika). 

Sebenarnya sulit bagi Taylor pada saat itu untuk mengakui bahwa kenyataannya dia telah kalah telak sebab lelaki yang dia sukai dengan mudahnya telah mempermainkan hatinya. Bahwa dia menyebut dirinya foolish one karena selalu denials, selalu memungkiri fakta bahwa dia telah diperdaya oleh harapannya sendiri.

Barangkali pula, pada saat itu Taylor masih begitu polos dan naive hingga dia begitu percaya bahwa lelaki yang dekat dengannya, yang memberinya sinyal sinyal cinta adalah pangeran berkuda putihnya, cinta sejatinya.

Malang tak dapat ditolak, Taylor pada akhirnya tahu bahwa pangeran itu tak lain hanyalah buaya darat yang pandai memanipulasi perasaan, menebar janji dan memberi harapan semu. Yang membuat lagu ini  istimewa ialah kemampuan Taylor menguraikan watak dan sikap polosnya yang telah ditipu cinta palsu itu dengan menggunakan bahasa metaporik. Misalnya dia mengatakan " My cards are on the table, yours are in your hand Chances are, tonight, you've already got plans, And chances are I will talk myself to sleep again" pemilihan setiap kata dari lirik lagunya begitu diperhatikan dengan seksama sehingga lirik yang berisi metaporik ini menjadi lebih hidup, indah dan powerful. Taylor tak seperti kebanyakan penyanyi lainnya yang akan menggunakan kalimat sederhana untuk mengisyaratkan bahwa dirinya telah terluka, sebab dia telah membukakan pintu hatinya untuk seseorang lelaki, bahwa dia telah begitu tulus dan berharap. Namun sayang lelaki itu tidak benar-benar serius, bahwa lelaki itu terus bersikap acuh tak acuh, kadang membuat nya merasa diistimewakan tapi kadang pula dia merasa terabaikan.

Kepiawaiannya memainkan kata kata untuk merangkai lirik yang indah tapi meaningful membuat lagu itu bak sebuah cerpen yang dia narasikan kepada pembaca dengan letusan perasaan yang mengharu biru, ada perasaan menyesal, marah, sedih tetapi juga excited. Dia merutuki dirinya yang bahkan secara sadar membiarkan hatinya terluka,  walau dia tau lelaki memberinya harapan palsu tapi dia tetap menunggu dan menikmati ilusinya sendiri, seolah secara sengaja dia mengingatkan para perempuan muda yang seringkali begitu bodoh dan buta karena cinta. Alhasil tentunya banyak sekali anak muda  baik perempuan maupun laki-laki yang merasa related dengan pengalaman Taylor yg satu ini, lebih-lebih mereka bahkan mengkorelasikan  istilah-istilah popular yang juga merujuk pada drama percintaan semacam ini semisalnya"ghosting", "PHP",  "second choice"  dan "pelampiasan cinta'

Baru-baru ini bahkan lagu foolish one dijadikan trend tiktok dimana berbondong bondong orang ambil bagian dari trend ini dengan membagikan kisah cinta pahit mereka yang pernah di berikan harapan palsu , yang cintanya pernah bertepuk sebelah tangan, yang diselingkuhi tapi memilih tetap bertahan, yang dijadikan pelampiasan atau pilihan kedua dan sebagainya.

Hal ini membuktikan bahwa lagu Taylor Swift yang satu ini telah menjadi suatu karya mumpuni (lagu milik banyak orang ) sebab lewat lagu ini, Taylor tidak hanya sukses mengekspresikan perasaan, pengalaman dan vulnerability nya sebagai seorang perempuan tetapi juga menjadi suara yang mewakili isi hati kebanyakan perempuan yang pernah atau bahkan sering merasakan pengalaman yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun