Ingin ku lantunkan lagu cinta tak bernyawaÂ
Pemadam lara pujangga meranaÂ
Jauh sudah berkelana, rapuh berteman rindu
Kalut, kalah hanyut terbuai rasa semu...
Hendak ku senandungkan sajak cinta tak  beriramaÂ
Penghibur gundah hati sang badut senja
Humor gila telah gugur di lamun duka
Masa emas kini luruh, runtuh sudah...
Wahai sang raja hatiku,
Kepada siapa rasa kecewa kan ku hempaskan?
Bahkan aku bukan selirmu, tak berhak menuntut keadilanÂ
Sebab cinta yang ku tabur adalah cinta yang tak diinginkan...
Wahai sang raja hatiku,
Katakan bagaimana aku bisa meminta kemurahan hatimu
Bilamana luka yang kurasa tak pernah ditorehkan dengan tanganmu
Akulah, hanya akulah yang merajut ilusi ku sendiri sebab aku sungguh begitu jatuh hati..
Lucunya, wahai raja hatiku..
Sebab delusi ku sanggup berperang melawan logika, lantas berani menolak fakta
Salahkan lah hatiku bila ia sungguh mudah terenyuh,
Katakanlah ke seribu kalinya bila memang mawar itu selalu bukan diriku
Sebab bagimu dialah satu-satunya Maharani di hatimu,..
Namun bilamana bumi terbelah dan kita terlahir di kehidupan kedua
Bisakah aku sekali saja memiliki hatimu agar aku tak berakhir menjadi Emily yang gugur karena cinta tak bersambut yang rapuh....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H