4. Rekonsiliasi "reconciling" - Mendamaikan hubungan terputus baik dengan sesama maupun dengan Allah sehingga harmonis kembali.
5. Mengasuh "nurturing" - Pemberdayaan sebagai pengembangan diri dalam perjalanan hidup baik suka maupun duka.
Kesimpulan
Setiap orang bisa saja mengalami yang namanya "stress" atau tekanan bahkan hingga kepada tahap mengalami "depressi". Terkhusus orang Kristen sejatinya sebagai manusia pasti pernah dan akan mengalami ini, maka penting diingat bahwa kehidupan ini sejatinya tidak hanya bicara kebutuhan saja, tetapi spiritual keadaan emosional (perasaan), jiwa yang tenang semua ada ditangan pencipta, Tuhan.Â
Jika hal ini dipahami bahwa, Jasmani dan Rohani itu saling keterkaitan maka ketika mengalami persoalan bukan hanya tentang stress atau depresi saja, tapi banyak hal yang lain maka pelayanan pastoral care adalah penting. Jelas harus adanya keseimbangan dalam kebutuhan psikis-psikologi maupun kebutuhan spiritual. Dan ini merupakan suatu peran penting gereja dalam pengadaan pelayanan ini lebih khusus dimasa kini.
Referensi
Clebs, William A. dan Jaekle, Charles R. Pastoral in Historical Perspektif. Jason Aronson, Inc., Reviced ed. edition, 1994.
Sloane, Arthur A.  Personnel: Managing Human Resources. Englewood Cliffs, USA: Prentice Hall, 1983.
Gunawan, Widodo. Pastoral Konseling: Deskripsi Umum Dalam Teori Dan Praktik. Jurnal STT Abdiel, April 2018.
Gunawan, Agung. Konseling Pastoral, Mengapa Takut?. Jurnal Theologia Aletheia, Maret 2002.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H