Mohon tunggu...
Frisch Young Monoarfa
Frisch Young Monoarfa Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suami, ayah dua anak, pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jero Wacik, Duka Ini Tak Membuat Saya Sengsara

17 Mei 2016   10:25 Diperbarui: 17 Mei 2016   10:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

]

Sudah sekitar satu tahun Jero Wacik, Mantan Menteri BudPar dan ESDM dalam kabinet Indonesia Bersatu Jilid 1 dan 2 era Pemerintahan Presiden SBY dititipkan di Rumah tahanan Cipinang. Putusan Pengadilan Tipikor yang memvonis beliau 4 tahun masih dinyatakan belum inkracht, setelah JPU KPK menyatakan banding. JPU masih bersikukuh, Jero Wacik melakukan tindak pidana korupsi sesuai pasal-pasal yang dituntut dan tetap menginginkan Jero wacik dihukum 9 tahun dan denda 300 juta serta uang pengganti lebih dari 17 miliar rupiah.

Takutkah Jero Wacik menghadapi putusan banding Pengadilan Tinggi?  Dalam satu perbincangan yang hangat disela-sela kunjungan kami, Sobat JW, beliau berkata,” Barangkali saya salah satu tahanan titipan yang tetap bisa tidur nyenyak malam hari”. Beliau yakin jika Hakim Pengadilan Tinggi menganalisa putusan hukum di Pengadilan Tipikor dengan jernih dan benar, maka vonisnya tidak akan menambah berat putusan Hakim Tipikor. “Kalaupun saya tetap dihukum, saya pikir bukan lagi tuntutan materi perkara semata, tetapi ada hal lain, seperti kesalahan administrasi yang kemudian dipidanakan. Hal ini yang akan saya perjuangkan, apakah pantas karena kesalahan administrasi, saya sebagai Menteri harus dipenjara? Saya tidak pernah memeras, memperkaya diri sendiri, menyalahgunakan wewenang apalagi menerima gratifikasi secara langsung.”

Kunjungan demi kunjungan yang kami lakukan memang memperlihatkan semakin lama, Pak JW demikian kami memanggilnya semakin bugar. Beliau kini tidak lagi banyak terganggu dengan kolesterol atau gula darah yang tinggi, penyakit yang sering dialaminya saat ia mengabdi selama 10 tahun sebagai Menteri. Beliau kini rajin dan teratur berolahraga, disamping tetap membaca buku, kegiatan yang sangat disukainya. Jero Wacik yang senang membaca, juga senang berbagi pengetahuan lewat buku. Banyak buku yang diberikan kepada kami, seringnya adalah buku-buku yang menceritakan kehidupan beliau sendiri. Jero Wacik dimata 100 tokoh, Jero Wacik; tutur 108 tokoh Bali, Tidak ada keringat yang sia-sia, Jero wacik; Berpikir positif modal hidup saya. Beliau juga senang bercerita tentang buku-buku yang dibacanya selama ia menjadi tahanan. Suatu kali belaiu memperlihatkan buku “Kuantar ke gerbang, karya Ramadhan K.H. Dari buku itu ia membandingkan penderitaan yang dialami Bapak Proklamator, Ir. Soekarno dengan keadaan yang dialaminya. “Jika dibandingkan, keadaan saya masih belum ada apa-apanya. Soekarno jauh lebih menderita saat dipenjara. Padahal kami sama-sama dizalimi, bedanya Soekarno dizalimi bangsa asing, saya dizalimi bangsa sendiri”.

“Kalau buku ini sudah selesai, saya akan membaca tentang Syahrir”, tokoh nasional yang dimaksud adalah Sutan Syahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia. Pak JW bercerita dengan membaca tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno atau Syahrir membuat dirinya semakin tegar dalam menghadapi tantangan, khususnya pengadilan banding yang akan mengadili vonis pengadilan Tipikor. “Meskipun saya yakin tidak pernah melakukan tindakan yang didakwa oleh JPU, tetapi saya sadar ini adalah pengadilan politik, yang dapat saja berbeda keputusannya. Kalau melihat fakta persidangan, jelas tidak dapat dibuktikan kesalahan saya, terutama pasal 12E tentang pemerasan atau penekanan terhadap anak buah, karena ada perbedaan waktu yang jelas-jelas menyatakan saya belum menjadi Menteri ESDM saat peristiwa itu terjadi”, tegas beliau.

Meski sudah setahun Pak JW menjadi tahanan titipan di Rutan Cipinang, kharisma beliau tidak pernah sirna. Bahkan salah seorang Tamping (Tahanan pendamping), tahanan yang hampir selesai menjalani hukuman dan menjadi pendamping Pak JW, menyatakan bersedia menggantikan jika benar-benar nantinya Pak JW dihukum. Tamping yang dihukum karena melakukan tindakan pencurian ini dengan sukarela ingin menggantikan Pak JW, karena ia beranggapan tidak pantas orang sebaik Pak JW dihukum, apalagi sudah mengabdi kepada Negara. Sesuatu sikap yang mengherankan mengingat Tamping ini baru mengenal Pak JW selama di tahanan.

Sikap ini mungkin didasari pada rasa terimakasih yang tidak bisa diucapkan atau dibalas, karena selama di tahanan, Pak JW selalu memberikan semangat dan nasihat serta harapan. “Setiap orang yang ada di Rutan atau Lapas Cipinang ini pasti suatu saat akan bebas, cepat atau lambat. Kebebasan itu memberikan kesempatan berbuat baik untuk menebus kesalahan yang pernah kalian atau kita perbuat, dan sudah dipenuhi kewajiban dengan menjadi tahanan atau narapidana” demikian nasihat yang sering diberikan kepada para tahanan yang lain.

Saat berbicara dengan kami, masih terasa semangat yang menyala-nyala dan sikap positif yang selalu menjadi pedoman hidup beliau. “Saya orang yang sangat mencintai almamater, karena almamater adalah jalan yang menghantarkan hidup saya sampai sekarang, bahkan sampai mendarat di tempat ini,” katanya sambil tersenyum. “Saya orang Bali, kelahiran Batur, jadi Bali atau Batur adalah almamater saya yang pertama. Sampai saya mati, saya tidak akan melupakan Bali sebagai alamamater saya. Yang ke dua adalah ITB. Tempat saya belajar, ditempa, dalam keadaan yang miskin, jauh dari orang tua, tetapi disanalah saya diajar untuk berpikir tentang Negara. 

Di ITB tempat para lulusan pelajar terbaik dari seluruh Indonesia berkumpul. Setelah saya lulus, sampai saya menjadi Menteri, setiap ada kegiatan atau acara di ITB, saya sempatkan waktu untuk menghadiri, sesibuk apapun. Itu karena saya sangat mencintai alamamter ITB” lanjut beliau. “Alamamter ke tiga Universitas Indonesia, tempat saya belajar ekonomi, sebab itu gelar saya Ir. Jero Wacik SE. Alamater berikutnya adalah Astra atau United Tractor, dimana saya berkarir hampir 18 tahun sampai berhasil menduduki jabatan Direksi. Ke lima tentu Partai Demokrat. SBY dan Partai Demokrat adalah orang dan alamamater yang sangat saya hormati, karena lewat Partai Demokrat dan pak SBY, saya berhasil menjadi Menteri. Almamater ke 6 dan ke 7 tentu Kementerian Budaya dan Pariwisata, juga Kementerian ESDM. Di dua kementerian itu saya berhasil mengukir prestasi, baik untuk diri sendiri maupun untuk Negara. Prestasi itu hasil kerja keras dan pengabdian saya untuk Negara dan bangsa Indonesia. Almamater yang terakhir tentu saja tempat saya sekarang, di rutan Cipinang ini. Meski banyak orang yang mencibir, tapi saya percaya tempat ini, Rutan Cipinang, juga merupakan bagian dari cerita hidup saya, yang punya kisah tersendiri”.

“Jadi kalau melihat betapa berlikunya dan luar biasanya perjalanan hidup yang saya jalani. Dari seorang bayi yang pernah mati suri, miskin, di tempat yang sangat terpencil, hingga menjadi Menteri kemudian dizalimi secara politik sampai akhirnya harus dipenjara. Tetapi apakah saya menyesal?” tanyanya kepada kami. “Kalau saya hanya ingin menjadi “Menteri” saja (Pak JW menekankan Menteri dalam tanda kutip), tidak usah kerja, Nggak usah mikirin rakyat, mikir kemajuan Negara, mungkin saya tidak aka nada di sini, tapi resikonya di reshuffle, diganti. Tetapi karena tekad saya adalah pengabdian, maka saya harus terima kalaupun resikonya saya harus masuk penjara. Saya tidak pernah menyesal. Bukan berarti saya menerima saja putusan hakim, saya tetap berjuang, karena saya percaya ada yang salah dalam penegakan hukum di Indonesia ini, dan saya harus berjuang menegakkan kebenaran” tegas beliau.

Di bagian akhir kalimat Pak JW mengatakan, “Duka ini tidak membuat saya sengsara, malah membuat saya semakin kuat berjuang melawan ketidakadilan. Saya percaya Tuhan tidak tidur”

Kalimat ini semakin membuat kami, sobat JW makin yakin, Jero Wacik benar-benar seorang yang pantas mendapat bintang Mahaputera karena jiwa kepahlawanannya dalam mengabdi untuk bangsa dan Negara, bahkan dalam keadaan terpenjara sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun