Prinsip – Prinsip Dasar Ekonomi islam
Adilah (Keadilan)
Dalam konsep ekonomi telah diterapkan konsep tauhid dan khilafah tetapi konsep tersebut akan menjadi konsep yang tidak memiliki substansi apabila tidak dibarengi dengan konsep keadilan. Dalam islam sangat tegas dijelaskan bahwa kita sebagai umat islam harus menegakkan keadilan dan menghapus kedzaliman sebagai mana telah di jelaskan dalam al-qur’an surat al-hadid : 25. Bahkan Allah menempatkan keadilan paling dekat dengan takwa karena ketakwaan termasuk prinsip utama dalam islam sebagai pondasi berbuat keadilan.
Beberapa hal yang dibahas dalam konsep keadilan ,yaitu :
Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Pemenuhan sumber – sumber daya harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan dalam masyarakat dengan merata dan sesuai kebutuhan masing masing masyarakat. Karena sumber daya yang terbatas kita sebagai manusia harus pandai – pandai menggunakannya dengan bijak. pemenuhan tersebut harus dilakukan dengan memulai hidup sederhana dan tidak melakukan pemborosan yang jelas jelas di larang oleh islam.
Menurut para ahli fiqih juga dijelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari hari adalah fardlu kifayah. Dan kita juga diharuskan untuk mempertikan kebutuhan sesama terutama kebutuhan orang miskin.
Sumber – Sumber Pendapatan yang Terhormat
Dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari kehidupan manusia , mereka harus memenuhinya dengan cara mereka sendiri seperti dengan bekerja. Terutama untuk kepala keluarga , mereka mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Mereka juga bisa mempunyai peluang usaha atau lapangan pekerjaan yang bisa untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dan tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri , maka dari itu sebagai sesama muslim harusnya kita dapat saling membantunya. Apabila kita tidak mampu melakssnakan kewajiban kolektif kita , secara tidak langsung itu berdampak pada ekonomi di Negara kita. Dengan demikian , dalam agama islam telah dilakukan pembayaran dana , seperti membayar zakat dan sedekah yang mana hasilnya akan dikontribusikan kepada rakyat kecil. Meskipun demikian , Negara harus tetap menyiapkan anggaran sebanyak mungkin untuk mengantisipasi beban – beban ekonomi yang akan terjadi pada Negara kita.
Distribusi Pendapatan dan Kekayaan yang Merata
Kebutuhan pokok memang sudah banyak terealisasi , namun masih saja terjadi kesenjangan dalam mendistribusikan kekayaan dan pendapatan. Hal ini dikarenakan masyarakat kurang kreatif dan inisiatif dalam mengelola sumber daya dengan baik. Kesenjangan tersebut tidak sesuai dengan ajaran islam , kita tahu bahwa sumber daya itu adalah karunia dari Allah yang juga amanat yang harus kita jaga dengan baik , tetapi mengapa hanya terfokus pada sebagian masyarakat saja oleh karena itu , Allah telah menekankan untuk masyarakat memenuhi kebutuhan nya tidah hanya lewat penghasilan yang terhormat melainkan dari pendapatan pendapatan lain. Al-qur’an surah al-hasyr : 7 “kekayaan itu tidak beredar hanya dikalangan orang orang kaya diantara kamu saja”. Maka dengan demikian , kesetaraan kekayaan dalam umat muslim itu sanagt penting agar kehidupan mereka terpenuhi. Jumhur ulama juga bersepakat , apabila sosian dan perekonomian islam disusun sesuai syariat islam , maka tidak aka nada kesenjangan pendapatan dan kekayaan.
Pertumbuhan dan Stabilitas
Umat muslim banyak yang tidak bisa memanfaatkan sumber daya dengan baik , sehingga kekayaan pada masyarakat tidak mendistribusi secara merata. Kinerja ekonomi yang stabil akan meminimalisir kesulitan hidup dan kesenjangan ekonomi.
Sehingga , laju pertumbuhan ekonomi akan menjadi optimal.
Refrensi :
Dr M. Umer Chapra , islam dan tantangan ekonomi , Jakarta , hal 211
Prof Dr H. Ahmad mujahidin M. Ag ,ekonomi islam , PT raja grafindo persada , Jakarta , hal 26
Muhammad yulianto, prinsip prinsip ekonomi islam , remaja karya , bandung
Anita rahmawati , distribusi dalam ekonomi islam , STAIN kudus , 2013
Syed nawab haider naqvi , menggagas ilmu ekonomi , pustaka pelajar , hal 39
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI