masih mau jadi tenaga medis?Â
dikala susahnya mencari pekerjaan.Â
ketika sudah dapat pekerjaan, upah yg diberikan tidak seberapa.
belum lagi resiko terpapar infeksi sangat banyak.
ditambah resiko complain yang tinggi dari pasien, dan pihak2 petinggi Rumah Sakit.Â
apa karyawan sudah merasa sejahtera?
dengan perlakuan yg belum pantas, dikala tuntutan yg harus dipenuhi.
mau berhenti, terikat kontrak... kontrak... dan kontrak.
untuk beberapa RS menjadi karyawan tetap sangat lama sekali. harus mengabdi minimal 5 tahun dalam karyanya.
dan untuk berhenti, otak memutar balik kembali. (hmm... mencari pekerjaan itu sulit).
meskipun hati terkadang terasa enyuh.
ketika pasien mengucap kata "terimakasih sus".
dikala kita merindukan keluarga,
kita hanya menahan didalam dada.
karena tuntutan tugas yang amat mulia.
namun masih dianggap sebelah mata.
masih ingat kasus Pa Gubernur Jambi yang tampan,
menyidak salah satu RS...
miris...
andai dia tahu, bahwa kita adalah sesama manusia.
mungkin, saat penyidakan yg terjadi dimalam hari (beliau sudah tidur dari siang-malam)
apakabar dengan para korban penyidakkan?Â
(mungkin pagi-siang, mereka menyempatkan diri bergurau bersama keluarga. karena hanya saat itu kesempatan mereka berkumpul).
apa masih mau menjadi tenaga medis?
dan apa yg dapat kita lakukan...
jika kita sudah terlanjur (basah)
yakini dirimu, apakah kamu sudah pantasÂ
dan pastikan jika kamu sudah  belajar untuk ikhlas
karena menjadi bagian dari kami tidaklah mudah
pemenang akan mampu bertahan
dan pecundang akan mundur
ketika kau ingin mundur, ingat kembali sumpah yang terucap ketika kita dinyatakan lulus dan siap terjun ke masyarakat...
Tangerang, 2017
fgds
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H