Hallo Readers Kompasiana, Kali ini penulis ingin mengulas tentang apa itu generalisasi dan apa kontribusi generalisasi dalam Ilmu Sejarah.
Generalisasi menurut Bahasa berasal dari kata generalis yang artinya umum, sedangkan menurut istilahnya adalah pekerjaan menyimpulan dari yang khusus kepada yang umum. Yang berarti menyederhanakan sesuatu yang khusus menjadi umum agar mudah di fahami.
Namun perlu juga di fahami bahwa generalisasi sejarah digunakan sebagai dugaan sementara, dan juga perlu dibatasi agar tidak menghilangkan sifat sejarah yang berdasarkan hasil pengamatan ( empiris).
Generalisasi juga berarti kesimpulan maka generalisasi dibutuhkan dalam sejarah karena sejarah adalah ilmu, jadi "generalisasi bisa di artikan sebagai bentuk penyerdehanaan, kesimpulan atau saintifikasi".
Generalisasi sejarah memiliki 2 tujuan yaitu Saintifikasi dan Simplifikasi
Yang pertama yaitu Saintifikasi, artinya seperti sebuah dugaan kuat atau ramalan, misalnya ketika kita hendak menanak nasi tentunya kita perlu mengetahui dulu takaran beras dan airnya, dan dari perhitungan tadi kita bisa meramalkan dengan kepastian berapa ukuran beras dan airnya, generalisasi adalah teorinya ilmu sejarah
Kedua Simplifikasi, simplifikasi yaitu tindakan analisis, misalnya dengan menganalisis seorang sejarawan dapat menentukan sumber, mencari data, dan iterpretasi.
Macam-macam generalisasi
- Generalisasi Konseptual
      Yaitu generalisasi yang menggambarkan suatu fakta.
- Generalisasi Personal
      Yaitu generalisasi yang menyamakan seluruh bagian dengan satu bagian.
- Generalisasi Tematik
      Yaitu generalisasi yang mengungkapkan berdasarkan data kuantitatif.
- Generalisasi Spatial
     Yaitu generalisasi yang yang menggambarkan keadaan suatu tempat misalnya ciri khas makanan seblak sebagai gambaran kota       Bandung.
- Generalisasi Periodik
      Yaitu generalisasi yang membuat kesimpulan berdasarkan Periode (waktu).
- Generalisasi sosial
      Yaitu generalisasi yang tidak lepas dari kelompok sosial atau masyarakat.
- Generalisasi kausal
      Yaitu generalisasi tentang sebab/penyebab dari suatu permasalahan, tetapi berbeda dengan determinisme ( meyakini satu              penyebab saja) karena yang membedakan adalah faktor manusia yang tidak ada dalam konsep determinisme
- Generalisasi kultural
      Yaitu generalisasi yaitu penyederhanaan dari hukum adat istiadat, misalnya pesantren zaman sekarang sudah lebih modern           atau disebut pesantren modern daripada zaman sebelum merdeka yang masih menggunakan metode salafiyah .
- Generalisasi sistematik
      Yaitu generalisasi atau penyederhanaan bentuk umum adanya suatu system dalam ilmu sejarah
- Generalisasi struktural
     yaitu bentuk penyederhanaan berdasarkan struktur. Misalnya orang indonesia bisa mengenali orang indonesia lain di negri           orang karena kulitnya sawo matang, berbicara Bahasa indonesia, atau sedang memakai kebaya, atau orang jawa bisa mengenali       orang jawa di sunda misalnya meski memiliki kulit yang sama tetapi memiliki Bahasa daerah dan budaya daerah yang berbeda.
     Nah, itulah tadi beberapa macam-macam generalisasi dalam ilmu sejarah, dalam menyederhanakan atau membuat generalisasi sejarah penulis perlu memperhatikan ketentuan serta macam-macam generalisasi sejarah, semoga bermanfaat terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H