Mohon tunggu...
Frima Nainggolan
Frima Nainggolan Mohon Tunggu... -

Takut MATI jangan HIDUP\r\nTakut HIDUP MATI saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kampus Vs Kantin

20 Oktober 2012   08:32 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:21 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Riuh tawa terdengar dari sudut kampus tempat aku biasanya duduk, bahkan sepanjang pekan disesaki oleh aktivitas kuliah, perkuliahan dan pekerjaan laboratorium. Mahasiswa-mahasiswa itupun tidak tampak sedang mengenakan tas kecil sebagai salah satu alat perang dalam perkuliahan. Meski kadang bau keringat tercium. Tapi tawa itu terdengar lepas, bebas. Kemarin sore, usai menyudahi aktivitas, saya mampir ke kantin di jalan pintu masuk kampus di mana aktivitas mahasiswa di luar jam kuliah banyak dilakukan di situ. Di tempat itu terdapat beberapa meja berukuran besar dan sedang yang masing-masing mempunyai kekhasan aktivitas yang menggunakan. Ada meja untuk mahasiswa bermain kartu yang suka maen kartu dengan taruhan LOTRE (Minum, Makan, Rokok dan cemilan yg tersedia bagi pemain dan penonton), ada meja untuk mahasiswa makan dan minum, ada meja untuk mahasiswa berdiskusi  (bahasa kerennya markombur), hingga meja untuk Mahasiswa nGedad hingga kisah Cerita Cinta sering terlahir di sini. Tak hanya itu, sejak lama saya juga sudah tahu kalau ada aktivitas “pelampiasan” lain yang giat dilaksanakan oleh beberapa kelompok mahasiswa. Belakangan malah beberapa mahasiswi ikut bergabung. Dan kemarin saya mengamati lebih lama fenomena itu. Tak cuma mahasiswa, namun juga para mahasiswa berambut panjang alias mahasiswi. Tak cuma mahasiswa tingkat akhir yang sedang galau tugas akhir, tapi juga mahasiswa tingkat 1 dan 2 yang sedang dalam puncak galau menentukan jati diri yang mengisi kesibukan di kantin ini. Yoai,,,Kantin di jalan pintu masuk kampus  adalah sebuah ruang ekspresi mahasiswa. Kantin ini menjadi pilihan pelampiasan beberapa dari mereka. Lalu apa kegiatan di kantin ini benar-benar ilegal dan melanggar norma ?. Sepengamatan dan sepengetahuan saya, kantin seperti ini cukup menghibur bahkan untuk sekedar disaksikan tanpa ikut bergabung di dalamnya. Jadi meski aspek legalnya belum diakui sebagai kegiatan mahasiswa, karena memang tidak ilmiah ( kwkwkwkwwkwk :D ) saya tak menganggapnya sebagai kegiatan yang tercela. Kantin, inilah ruang ekspresi yang tengah jadi pemandangan lazim di kampus. Sebuah kegiatan yang mungkin bisa jadi fenomena. Setidaknya kini yang terlibat di dalamnya tak lagi kaum pria, namun telah melintas gender. Hanya saja saya sering heran dan harus menggelengkan kepala karena mereka yang sudah di kantin ini sanggup setia menduduki kursinya berjam-jam, bahkan hingga jelang malam. Namun sekali lagi jangan dulu berprasangka buruk dengan aktivitas kantin di jalan pintu masuk kampus. Lagi pula kantin ini sering jadi media pemanasan mahasiswa yang ingin curhat hingga berbagi cerita dan pengalaman ilmiah. Asalkan tidak ada yang disusahin, saya menganggap aktivitas ini menghibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun