Pada suatu malam di gardu.
Ada guru dan murid bermain catur dengan seru.
Suasana pegunungan yang dingin.Â
Murid yang awalnya serius. Tiba tiba mengajukan tanya.
Murid : "Guru, ada rembulan mentari mengorbit di garis edarnya. Daun gugur mengering.
Raga yang perlahan menua layu, netra mengkabur, rambut menguban. Bukankah, itu dari kehendak kepastian tanpa rambatan bunyi, huruf, dan kata? "
Guru  : (Senyum). "Kenapa bertanya tentang itu ? Sedang banyak manusia yg tak ingin tau tentang itu."
Murid : "Memakrifati kemakrifatan kasatriyan kependekaran. Itu alasanku."
Guru  : "Kelak engkau kan memahami sesuatu kebenaran yang sejati."
Murid : "Ya guru."
Murid : "Dua benteng satu kuda." "Sekakmat !". "Engkau lena guru." Hihihi
Guru  : "Engkau bertanya berat. Untuk maksud memecah konsentrasi".
Guru  : "Dasar kau murid licik". (Ekspresi muka jelek)
Murid : "Perangkap psikis jebakan logika dong." wkwk
Guru : "Edyaannn kowe le."
Bersambung...
Rizqi triyanto , 9 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H