Mohon tunggu...
Rizqi Triyanto
Rizqi Triyanto Mohon Tunggu... Penulis - Bahasa rasa

Rasa bahasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rekahan Senyuman, Binar Jendela Nurani

6 Agustus 2022   00:47 Diperbarui: 6 Agustus 2022   01:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikala pagi mentari mulai meninggi. Ku lihat engkau berlari menuju absensi.

Terburu dirimu , tak teratur nafasmu melambai telapak tanganmu, merekahnya senyumanmu,  berbinarnya jendela nuranimu. 

Selayang pandang ku melihatmu , berlanjut memperhatikanmu.

Ku tanya siapa nama di lain waktu. 

Semakin sering berjumpa , semakinku terlarut menginderanya. 

Ada kala waktu lidah ingin menata kata tentang rasa.  

Tetapi tak ada kesanggupan , atas bayangan di kemudian harinya. 

Biarlah rasa terendap dan tak berbunyi.

Asalku tetap bisa memandang,

Rekahan senyumannya dan binar jendela nuraninya. 

Rizqi Triyanto, 06 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun