Masih mengitari hari-hari sendiri
dengan pena yang diam bertinta emas
sementara disana mereka sibuk berdiskusi
berdebat hebat pada rumput membakar kabut
Tapak sesepuh masih jelas meski tergilas waktu
mengingatkan aku pada sejarahnya penuh bara
air mengalir pada sekujur kejujuran
tak mudah bersilat lidah lalu pilah kebohonganÂ
Aku tersontak dan terjaga pada sebuah telaga
bunga tidur 24 jam mewariskan daya kharisma
budaya yang kian bernyawa tanpa rasa putus
air telaga itu telah membasuh rupa yang terlupa
Penulis: Fridolynus Sada.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI