Mohon tunggu...
Fridolynus Sada
Fridolynus Sada Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya suka membaca dan menulis selain itu mendengarkan musik sambil menikmati secangkir kopi hangat. Pernah mendapatkan apreasiasi penghargaan dalam ajang kepenulisan : puisi, opini, artikel, cerpen, cerita anak dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mahardika

5 Januari 2023   21:40 Diperbarui: 5 Januari 2023   22:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari itu tak lagi sama

berjuta nalar berlari liar menembusi kening

pelangi masih sembunyi 

pada sekat rumahnya yang berpoles sunyi

pada siapapun yang intuisinya sedang di uji 

Seandainya hati bagaikan cermin

 tak perlu lagi meraba-raba rasa

apalagi menerka bayangan yang jua semu

untuk kita dan sepenggal cerita tanpa berita

di bumi yang ku rindui bersamamu

Kaulah nirmala dalam rengkuh malamku

pada sudut jendela hati yang hampir temaram

logika ini seketika bagaikan harmonika 

dirawat oleh hati yang paling erat tanpa syarat 

disanalah rumah kita bernaung teduh

Kuncup menangis menyapa hadirnya

kini telah mekar sebagai pengganti cerita

kisahnya masih sama meski menunggu lama

merawat hati berhari-hari sembari berseri

lalu menjaga bumi lagi  biar sekali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun