Mohon tunggu...
Frid gato Ma
Frid gato Ma Mohon Tunggu... Nelayan - KEA

ULTRAMEN _ VOLUNTARISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merawat Kebhinekaan

5 Oktober 2017   09:28 Diperbarui: 5 Oktober 2017   09:53 2392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksistensi Kebudayaan Dalam Mendidik

Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk dinamis atau dalam bahasa filsafat disebut sebagai ens dinimicum, ada dinamis. Artinya, manusia dalam hidupnya memiliki kemampuan untuk mengalami proses perubahan dan perkembangan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Demi teraktualisasinya konsep ini maka dibutuhkan medium atau serana. Serana yang dibutuhkan manusia, terutama para generasi bangsa adalah pendidikan.Arah dari upaya mendidik ini sendiri ialah meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan yang Mahaesa, kecerdasan, kualitas budi pekerti, rasa saling menghargai yang berakar dari sikap toleransi, memperkuat kepribadian dan mempertebal nilai-nilai kemanusiaan, demi kualitas hidup pribadi maupun kualitas hidup banyak orang dalam kehidupan bersama.

Menarik bahwa dalam rumusan di atas pembangunan pribadi langsung dihubungkan dengan aktualisasi nilai hidup bersama dalam satu lingkup kehidupan sebagai manusia. Proses pendidikan diharapkan dapat membantu tiap pribadi untuk memahami dirinya, memahami kepribadiannya secara holistik, utuh, dan dengan itu ia pun menjadi lebih sadar akan kenyataan-kenyataan dalam hidup; bagaimana dimengrti, dimanfaatkan, dihargai dan dicintai. Proses pendidikan seperti ini tidak cukup hanya diperoleh dari pendidikan formal semata, melainkan lebih dibutuhkan peran nilai-nilai yang dianut dalam kebudayaan masing pribadi. Segalah yang dipahami dari tiap-tiap kebudayaan yang dihidupinya, sedapat mungkin memberikan pemahaman dalam proses tercapainya konsep pendidikan.

Keberadaan budaya menjadi serana untuk mendidik tiap pribadi agar mencapai tujuan hidup seperti yang telah di harapkan dan di cita-citakan. Kenyataan ini, dilihat sebagai buah dari nilai positif yang dianut oleh tiap-tiap kebudayaan. Kebaranekaragaman budaya dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan serta pemahaman terhadap suatu nilai kehidupan dalam hidup bersama sebagai manusia, dan juga terhadap suatu persoalan yang tengah dihadapi. Pengertian akan siapa dirinya yang sebenarnya, dapat tercapai bila tiap pribadi bersikap imanenterhadap nilai kebudayaan yang dianutnya masing-masing , yang mencakup nilai dan moral hidup. Kebudayaan dapat dilihat sebagi akar dari proses pendidikan yang dihadapi oleh tiap-tiap pribadi, sebagai aspek pembentuk habitus kehidupan yang bernilai dan bermoral.

Simpul

Keberadaan  kebudayaan sejatinya dijadikan sebagai wadah untuk saling melengkapi  dan memperkaya hidup setiap pribadi. Terhadap upaya untuk mendidik, nila  serta segalah hal positif yang diperoleh dari tiap-tiap kebudayaan  sekiranya menjadi suatu perihal yang sangat membantu proses pendidikan  di tanah air tercinta. Kebudayaan sangat membantu setiap pribadi untuk  lebih mengenal hakikat siapa dirinya, guna membangun pemaham untuk  berjuang menjadi pribadi-pribadi terdidik yang membawa kemajuan bagi  bangsa dan negara. 

Dengan kesdaran inilah, setiap pribadi akan berjuang  untuk mencintai tanah air ini, dan menjunjung tinggi nilai persaudaran  serta rasa nasionalisme. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika , akan  tetap menjadi kebanggaan setiap warga negara dan dilestarikan terus  turun-temurun, dari generasi ke generasi. Pluralisme kebudayan tidak  lagi dipandang sebagai pemicu konflik antar sesama, melainkan dilihat  sebagi suatu serana yang memberikan pemahaman kepada setiap pribadi  untuk hidup sebagai pribadi yang lebih bernilai. Niscaya semboyang  "Bhineka Tunggal Ika", tidak semata dipandang sebagai suatu selogan  biasa melainkan dapat dilihat sebagai suatu tolak ukur yang menjadikan  kita sebagai pribadi yang unggul dan bernilai serta berdayaguna bagi  kemajuan tanah air kita tercinta. Inilah cara kita untuk merawat Bhineka Tunggal Ika !

sumber: shutterstock.com
sumber: shutterstock.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun