Kita sudah merdeka selama 73 tahun namun masih saja belum bisa merasakan kemerdekaan semestinya. Masih saja banyak masyarakat yang berada di kemiskinan. Ini merupakan contoh sisi lain ketidak-merdekaannya Indonesia.
Terhitung 21 Mei 1998, tepat 20 tahun yang lalu. Reformasi dilakukan dan berjalan sampai sekarang. Namun, masih saja menjadi sebuah tantangan besar karena masih ada beberapa agenda yang belum selesai.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan setidaknya ada tiga agenda reformasi yang hingga kini belum bisa terselesaikan jika hanya pemerintah saja yang bekerja. Diharapkan setiap jiwa yang ada di Indonesia selalu berusaha bersama dalam ketercapaiannya impian reformasi tersebut.
Menurut Moeldoko, tiga agenda ini, yakni masih adanya praktik korupsi di lingkungan birokrasi dan pemerintahan, masih dirasakannya kesenjangan, dan rendahnya indeks pembangunan manusia di sejumlah wilayah di Indonesia.
Presiden Jokowi dan jajarannya telah berupaya untuk memperjuangkan tiga agenda reformasi tersebut melalui serangkaian kebijakan. Dan seharusnya masyarakat saling berjuang bersama untuk mendukung pemerintah.
Sebagai contoh upaya tersebut dilakukan mulai dari pembentukan Satuan Bersama Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli), penguatan kerangka regulasi untuk pencegahan korupsi. Kemudian kebijakan melakukan subsidi untuk rakyat miskin yang tepat sasaran lewat berbagai kartu, sampai dengan kebijakan dan program afirmatif yang langsung menyasar kepada kelompok-kelompok masyarakat terbawah. (infonawacita)
Beberapa program tersebut sangatlah bagus untuk perkembangan bangsa. Seharusnya program pemerintah ini harus selalu kita dukung untuk kemajuan bangsa dan negara.
Karena reformasi bukanlah sebuah momentum yang diperingati dan dirayakan saja. Tapi dengan momentum yang besar ini kita bisa merayakannya dengan kesuksesan yang gemilang dalam beberapa sektor dan perbaikan untuk Indonesia.
Setiap masyarakat Indonesia harus saling bahu-membahu, merasakan dan turut mengambil bagian dalam upaya pemerintah seperti saat melakukan reformasi dan perubahan-perubahan, perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan, baik yang berskala kecil, menengah, sampai besar.
Hal ini sangat diharapkan Moeldoko untuk sama-sama kita usahakan karena kita bagian dari perubahan untuk negeri ini. Dengan dimulai dari pribadi kita, maka diharapkan bisa secepatnya menjadi sebuah kebiasaan atau kebudayaan pada setiap diri warga negara.
Ada sebuah motto untuk ini, kalau bukan sekarang kapan lagi (untuk ikut andil dalam perubahan bangsa), kalau bukan kita siapa lagi? Nah, ini bisa memotivasi kita untuk selalu melakukan yang terbaik!
Dan pada akhirnya hal tersebut sudah menjadi trend dan hobby setiap warga yaitu untuk selalu mendukung upaya pemerintah dalam hal kebaikan untuk menaikkan kualitas dari bangsa kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H