Mohon tunggu...
Frida Santika
Frida Santika Mohon Tunggu... Author -

Learning By Doing Waktu menjadi Jawaban untuk sebuah pertanyaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Mengungkapkan Kemarahan Kepada Pasangan dan Menjelaskan pada Anak

18 Desember 2018   14:12 Diperbarui: 18 Desember 2018   14:49 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh ya nak, tadi kamu lihat apa?". Anak akan menjawab, kemudian lanjutkan

"Dengar kalimat apa?"

Anak akan menjelaskan apa yang didengar, apa yang dilihat. Maka jadilah teman bagi si anak. Jelaskan kepada anak mengapa ada konflik, tetapi tidak menceritakan kemarahan kepada anak. Yang utama adalah jelaskan kepada anak bahwa itu bisa terjadi karena perbedaan pendapat.

5. Biarkan anak bertanya
kita dengan pasangan akan menimbulkan tanda tanya bagi anak, maka biarkan anak bertanya.

"Papa dan mama kenapa bertengkar"

Maka saat anak bertanya inilah kesempatan anda dan pasangan menjelaskan bahwa anda tidak sedang bertengkar tetapi hanya berbeda pendapat. Dan jelaskan kepada si anak bahwa berbeda pendapat itu biasa dalam rumah tangga. Sehingga anak mengerti bagaimana sebuah konflik itu terjadi dan penyelesaikan konflik itu.

6. Berdamai dengan diri sendiri dan pasangan

dok.pribadi
dok.pribadi
Tidak ada batasan waktu untuk mesra kembali dengan pasangan, ada yang satu jam, 30 menit dan 2 jam atau sehari atau berapapun waktu yang anda perlukan berdamailah dengan diri sendiri dan pasangan. 

Belajarlah meminta maaf dan memaafkan. usahakan anda menyelesaikan konflik anda sebelum anda tidur terlelap. sehingga tidak membawa marah dalam tidur. selesaikan perbedaan pendapat sebelum matahari terbit esok hari. karena pasangan anda alah teman hidup anda.

Pertengkaran apapun yang kita lakukan usahakan tidak merusak psikologis anak, yang dapat menimbulkan trauma di alam bawah sadarnya, apabila anak tersebut menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran orangtuanya sejak dari kecil maka ditakutkan anak tersebut akan bermasalah  di masa remaja dan dewasanya. 

Karena pendidikan anak sesungguhnya dimulai dari keluarga maka sebaiknya anda dan pasangan cerdaslah dalam mengelola emosi sehingga memberikan dampak baik bagi buah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun