Mohon tunggu...
Frida Marliani
Frida Marliani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Manusia

26 Januari 2018   12:42 Diperbarui: 26 Januari 2018   12:46 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahkluk (creature) dapat di lihat sebagai ciptaan dan juga di anggap sebagai produk proses evolusi. Jika manusia di pandang sebagai ciptaan, maka tentu ada sang pencipta yang di sebut al-khalik.

Dari proses evolusi pandangan naturalistik ini melihat mahkluk tertentu sebagai mata rantai proses evolusi semua yang ada dari awal yang sederhana menuju tingkatan yang lebih tinggi. Rntai proses evolusi manusia pada jaman dahulu, manusia hanya memikirkan bahaya pentingnya untuk bertahan hidup. Contoh: berburu di hutan untuk mendapatkan makanan dan mencari sayuran yang bisa di makan, kemudian air kelapa sebagai minumannya. Tidak adanya listrik, internet dan tempat tinggal yang layak. Mereka hanya mengandalkan semua dari alam yang bisa memenbuhi kebutuhannya.

Pada jaman moderen manusia mengandalkan kecangihan yang ada listri, internet, rumah yang layak dan tidak susah lagi untuk bertahan hidup. Sayangnya pada jaman modern ini, orang tua tidak melarang akan buruknya ketika umur 2tahun memakai hp android, meninmbulkan kurangnya belajar hanya fokus terhadap game yang ada di hp android tersebut. Mungkin anak tersebut ingin tampil beda, mereka memangilnya kids zaman now, serba cangih, pakaian meniru orang luar, pergaulan yang salah, seharusnya gunakan kecangihan di zaman now untuk mencari informasi yang baik terhadap pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun