BANDUNG- Masa kanak-kanak merupakan waktu yang paling menyenangkan bagi seseorang untuk terus bergerak aktif, bermain, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mencoba hal-hal baru.Â
Jangan sampai kebahagian dan keceriaan anak luntur seketika akibat serangan penyakit yang bisa muncul dimana saja, maka dari itu diperlukan pengenalan atau deteksi dini penyakit-penyakit yang umum diderita oleh anak beserta penyebab dan dampaknya.Â
Khususnya untuk anak sekolah dasar yang terkadang masih abai atau acuh terhadap kesehatan dirinya baik itu saat di rumah maupun di sekolah. Kesehatan menurut UU No. 23 Tahun 1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi, makna sehat ini bukan berarti hanya dilihat dari segi fisiknya saja melainkan jiwa dan kondisi sosialnya.
Dengan demikian, dalam rangka meningkatkan kepedulian siswa terkait kesehatan anak dan bahaya Napza, maka salah seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Cibiru bernama Frida Febriana dari kelompok 153 yang merupakan peserta KKN Tematik UPI 2022 dengan mengangkat tema Desa Sehat dan Sejahtera.Â
Mahasiswa tersebut menginisiasi adanya kegiatan Sosialisasi Kesehatan Anak yang ditujukan untuk siswa kelas 2 di SDN 184 Buahbatu, kegiatan ini mendapatkan dukungan dan arahan penuh dari berbagai pihak khususnnya oleh Ibu Triana Lestari, S. Psi., M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Lelis Fauziah, S.Pd., M. Si. selaku Kepala Sekolah, Ibu Kokom Komariah selaku wali kelas 2, dan guru lainnya di SDN 184 Buahbatu.
Adapun pelaksanaan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 yang dihadiri oleh 56 siswa kelas 2A dan 2B. Diawali dengan pengenalan penyakit yang umum diderita anak seperti batuk, demam, dan diare serta penyebab dan dampaknya apabila siswa mengalami penyakit tersebut. Selain itu, memberikan pemahaman bahwa "Mencegah lebih baik dari Mengobati" sehingga siswa harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri.Â
Kegiatan dilanjutkan dengan icebreaking tepuk semangat agar anak senantiasa bersemangat dan kembali konsentrasi pada apa yang disampaikan oleh Frida. Mengingat anak usia kelas 2 SD masih senang bermain sehingga pemateri haruslah interaktif dan mampu membangun suasana kelas yang menyenangkan.Â
Sosialisasi dilanjutkan dengan penjelasan kiat-kiat menjaga kesehatan diantaranya meminum vitamin, makan makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, dan sebagainya.
Dokumentasi Praktik Gerakan 6 Langkah Mencuci Tangan
Selain itu, agar kegiatan sosialisasi ini tidak berlalu begitu saja maka Frida mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu "Bangun Tidur", hal ini dapat mengingatkan siswa bahwa kebersihan diri itu sangat penting dan dapat mencegah penyakit. Karena kebersihan dan kesehatan adalah dua hal penting yang harus selalu tertanam dalam diri anak agar mereka senantiasa hidup bersih dan sehat serta terhindar dari penyakit.Â
Selanjutnya ialah praktik bagaimana mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar. Kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif dari siswa dan siswa pun bersemangat saat mempraktikannya, hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan keberanian siswa untuk maju ke depan kelas dan memimpin teman-temannya untuk melakukan gerakan 6 langkah mencuci tangan.Â
"Seru teh, lain kali kita belajar lagi ya teh" ungkap Fadli, siswa kelas 2A. Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan memberikan kesimpulan terkait mengapa menjaga kesehatan itu penting serta ice breaking suara semangat. Begitulah kurang lebih rangkaian kegiatan sosialisasi yang dilakukan Frida Febriana guna meningkatkan kesadaran siswa terkait dengan Kesehatan Anak.
Dokumentasi Praktik Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi
Â
"Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat karena penyuluhan yang dilakukan langsung ditujukan pada anak. Penggunaan media yang interaktif dan penyampaian materi yang baik membuat anak dapat mengetahui lebih awal terkait dengan pentingnya menjaga kesehatan.Â
Namun ada sedikit kendala teknis yang terjadi dan kondisi kelas yang cukup riuh karena dua kelas disatukan membuat siswa dibagian belakang kurang menyimak dengan baik.Â
Tetapi secara keseluruhan semuanya sudah sangat baik, terus lanjutkan kegiatan seperti ini." Ucap Ibu Kokom Komariah, S. Pd., usai pelaksanaan kegiatan sosialisasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H