Mohon tunggu...
Frida ANA
Frida ANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri

Saya adalah mahasiswa yang berambisi terhadap pencapaian. Bagi saya, kunci berhasil pada suatu pencapaian adalah berani mencoba dan berani mengawalinya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Grounding dan Earthing

16 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 16 Juli 2024   11:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Grounding dan Earthing

 

Grounding dan earthing adalah teknik terapi dalam psikologi untuk mengalihkan pikiran negative yang muncul karena suatu kejadian di masa lalu atau kekhawatiran akan masa depan dengan pengoptimalan pikiran dan kelima panda indra. Tidak hanya pikiran negative, metode ini juga efektif untuk menurunkan kecemasan dan stress, pada suatu kasus hal-hal kecil mungin dianggap sepele namun perlu ada healing yang cukup mudah untuk dilakukan.Teknik ini berfokus untuk membumikan diri manusia melaui aktivitas yang menghubungkan panca inderanya dengan bumi bersentuhan fisik. Grounding dan earthing cukup optimal dalam meredakan sakit dalam tubuh serta meningkatkan mood. Bahkan penggumpalan sel darah merah dapat berkurang secara signifikan. Karena memang, permasalahan jiwa atau mental memberikan sedikit banyak efek negative terhadap tubuh individu.

 

Teknik Grounding atau earthing menggunakan aktivitas indra, beberapa cara terapi yang dapat dilakukan diantaranya:

 

  • menggunakan air, dengan cara meletakkan tangan dalam air kemudian rasakan suhu air dengan jari-jari dan seluruh bagian tangan. Dapat dimulai dari air hangat, jemudian air dingin. Pada terapi selanjutnya coba dengan air dingin terlebih dahulu kemudian air hangat.
  • Jalan kaki tanpa alas, dilakukan dengan sekedar jalan kaki biasa namun sambil berkonsentrasi dengan pijakan langkah kaki. Individu dapat menghitung langkahnya atau mengikuti irama langkah kakinya. Bisa juga dilakukan di rerumputan.
  • Metode 5-4-3-2-1, lakukan 5 hal yang didengar, 4 hal yang dilihat, 3 hal yang bisa disentuh, 2 hal yang dapat dicium baunya, 1 hal yang bisa dirasa atau di kecap.

 

Namun, ada juga yang mengklasifikasikan teknik grounding psikis, yaitu dengan bermain permainan yang melibatkan ingatan, menghitung, membaca puisi, menonton acara komedi, dll.

 

Pengalaman Grounding dan Earthing

 

Minggu, 3 Maret 2023. Mulai jam 7.50 sampai jam 8.15

 

 

Semalam tidur saya terganggu suara2 di pikiran karena takut (horror). Akhirnya saya hanya tidur kurang lebih 2 jam setengah. Dan kebetulan saya baru ditraktir mie gacoan, dan perut saya agak sembelit. Sampai pagi bangun tidur masih terasa. Saat berangkat masih sakit perut, ini kayaknya radang usus saya sedang kambuh ... 

Singkat cerita, saya memulai jalan biasa dan pelan sengaja mencari jalan yang bebatuannya lebih kasar. 5 menit pertama masih sakit... terus lama lama nggak kerasa sakitnya, kaki diinjak2kan ke bebatuan, melakukan gerakan2 pemanasan. Mendengarkan keramaian orang olahraga di Gor membuat sedikit kelegaan di diri saya yang semalam dilanda perasaan kalut. 

Saya letakkan tangan ditanah, lalu saya rasakan seperti ada respon berdenyut dan sedikit geli dan nyeri seperti rasa saat saya menonton film sedih atau romantis. Rasa denyutan nyeri ditangan ini sudah lama saya bingungkan, ini knpa... ini apa.. eh pas tadi sentuh tanah kasar di gor saya mengingat rasa ini lagi..

Sebelum itu, tubuh dan wajah saya hadapkan ke arah sinar matahari, saya sangat suka saat mata saya yangg silinder ini melihat secara langsung sinar matahari, pernah ada yang berkata itu adalah "terapi". Karena memang ada bedanya. 

Saya pandang sinar matahari, arahkan badan untuk mendapat kehangatannya, sambil buang nafas dan kekesalan dipikiran... 

Setelah selesai earthing dan grounding tadi, ada kelegaan atau kesejukan yang saya rasa, meski tidak lama.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun