Mohon tunggu...
Friany Vidya
Friany Vidya Mohon Tunggu... Freelancer - Halo!

a home-maker

Selanjutnya

Tutup

Film

Blade Runner 2049: Kisah 30 Tahun Kemudian

20 Oktober 2022   10:18 Diperbarui: 20 Oktober 2022   10:17 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sukses dengan Incendies, Sicario, dan Arrival, Denis Villeneuve kembali menelurkan sebuah mahakarya. Kali ini ia membuat sekuel dari film cyberpunk dari tahun 1982 yang dinakhodai Ridley Scott, Blade Runner. Blade Runner dibuat berdasarkan novel karya Philip K Dick yang berjudul "Do Androids Dream Of Electric Sheep?", dibintangi Harrison Ford sebagai "Blade Runner", seorang polisi dunia masa depan yang bertugas untuk melacak dan membunuh robot replika manusa yang telah membangkang; mereka juga dipanggil sebagai Replicant.

thereelbits.com
thereelbits.com

Blade Runner 2049 bertempat di Los Angeles, 30 tahun setelah setting film pertama pada tahun 2019. Perusahaan yang pernah memproduksi replika, telah dibeli oleh mega-agribisnis milik Niander Wallace (Jared Leto), sosok aneh--terkesan kejam dan berdarah dingin-- yang mendedikasikan banyak waktu dan sumberdaya demi menciptakan replika buruh dalam jumlah yang mencukupi untuk plan perusahaannya. Ryan Gosling berperan sebagai petugas LAPD bernama K, ia adalah seorang Replicant yang memiliki masa hidup terbatas. K bertugas untuk melacak dan menghancurkan model generasi pertama yang mempunyai masa hidup sama dengan manusia asli, dan masih bersembunyi secara ilegal. K memiliki pacar live-in virtual-reality yang cantik jelita, Joi (Ana de Armas). Ia percaya dirinya jatuh cinta pada Joi, meskipun dia paham bahwa ia begitu pula Joi adalah artefak buatan manusia.

imdb.com
imdb.com

Setelah mengungkap sebuah penemuan sensasional, K pun memulai misi berbahaya. Bosnya di LAPD, Letnan Joshi (Robin Wright), dan bahkan Wallace sangat tertarik dengan apa yang mungkin ia temukan. Wallace mengutus asistennya yang nampaknya tak memiliki kemampuan untuk menampakkan emosinya yang bernama Luv; dimainkan dengan luar biasa oleh Sylvia Hoeks, yang biasa menangis tanpa sedikitpun mengubah ekspresi datar di wajahnya. Semua hal ini mengantarkan K hingga akhirnya ia bertemu dengan Rick Deckard (Harrison Ford), sang Blade Runner yang memilih hidup dalam pelarian bersama cintanya Rachael--seorang Replicant.

imdb.com
imdb.com

Begitu mengetahui Denis Villeneuve yang juga merupakan sutradara kesukaan saya menggarap sekuel dari Blade Runner, saya seperti tertimpa durian runtuh. Kali ini filmnya benar-benar melebihi ekspektasi saya. Walau saya agak menyayangkan keputusan Denis untuk mengganti Johann Johannsson dengan Hans Zimmer di kursi composer, ternyata hal ini tidak mengurangi pengalaman menonton saya.

imdb.com
imdb.com

Sinematografi dari Robert Deakins tidak perlu dipertanyakan lagi. Kombinasi Denis dan Robert sangat ciamik menguraikan cerita tak hanya dari dialog dan plot, tapi secara visual pula. Pemilihan Ryan Gosling sebagai officer K--seorang replicant yang harusnya tidak memiliki emosi-- merupakan pilihan yang sempurna. Di balik wajahnya yang datar ia bisa meyakinkan saya bahwa sesungguhnya ia sedang mengalami banyak emosi. Sungguh saya tidak menyangka bisa melihat akting Ryan bersama Harrison Ford-- sang legenda dari saga Star Wars.

imdb.com
imdb.com

Bisa dibilang sci-fi adalah genre film kesukaan saya yang nomor satu. Saya senang ikut terjun ke dalam imajinasi pembuat film mengenai dunia masa depan. Teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti Joi maupun replicant merupakan salah satu tema yang banyak dibawa dalam film-film serupa. Tidak ketinggalan alat komunikasi yang tipis dan transparan seperti kaca. Nampak mewah dan sangat efisien. The future is here, now. Setiap hari ada saja inovasi dan penemuan terbaru dari ilmuwan dan insinyur. 

techthirsty.com
techthirsty.com

Sebagai orang yang menyukai segala hal yang berbau futuristik, saya penasaran untuk mencoba teknologi eSIM dari smartfren. eSIM adalah teknologi terbaru untuk memiliki nomor tanpa kartu SIM fisik. Sejauh ini, smartfren adalah operator pertama dan satu-satunya yang telah menghadirkan dan menyediakan layanan produk ini di Indonesia. Menariknya, dengan fitur ini saya dapat mengoptimalkan fitur iPhone saya di mana saya bisa menggunakan dual-sim pada hp saya (kartu SIM fisik & eSIM). Aktivasinya juga sangat mudah tanpa harus mampir ke galeri smartfren. Fleksibel dan simpel. Setelah diaktivasi, pelanggan bisa mendapatkan paket Unlimited Nonstop yang bebas akses internet semua aplikasi 24 jam sepuasnya, akses Unlimited Aplikasi Pilihan (masih bisa chattingan, belanja online, pesen ojol, dan bayar online selama 14 hari) setelah kuota utama habis, bebas telepon ke sesama pengguna smartfren, selama masa aktif 30 hari. Hanya dengan membayar sebanyak 45 ribu rupiah saja, saya bisa mendapatkan seluruh keuntungan dan kemudahan #UnlimitedBebasWorry ini. Kabar baiknya, fitur #smartfreneSIM ini tersedia untuk kita-kita pengguna iPhone XS ke atas dan Samsung high end lainnya. Penasaran juga seperti saya? Dapatkan info selanjutnya di sini atau cukup cek di app MySmartfren!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun