Mohon tunggu...
Farah Nikmatus Sania
Farah Nikmatus Sania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

BK UNESA 22A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Bisa Salah Jurusan?

6 Juni 2023   16:12 Diperbarui: 6 Juni 2023   16:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal itu terjadi karena, Guru BK menyadari dari kisahnya Si A yang merasa salah jurusan, maka dari itu Guru BK segera menangani dengan mendatangkan suatu lembaga psikologi atas persetujuan sekolah untuk mengungkap potensi siswa melalui tes psikologi. Tak hanya itu, meski guru BK tidak dapat melakukan tes psikologi, tetapi Guru BK masih dapat memberikan bimbingan dan arahan mengenai bakat, minat, dan potensi Si A dan semua siswa di sekolah itu agar tidak terjadi salah jurusan di jenjang perkuliahan, karena sayang sekali kalau harus mengambil jurusan yang tidak disukainya atau karena paksaan.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa salah jurusan memang ada, dan banyak faktor yang mempengaruhi. Akan tetapi, guna meminimalisasi siswa merasa salah jurusan dan berdampak negatif ke depannya bagi siswa tersebut, maka alangkah baiknya itu, terdapat upaya preventif untuk mencegah peningkatan salah jurusan. Salah satunya dengan tes psikologi dan asesmen bagi Guru BK. Hal ini dilakukan sejak siswa akan memasuki awal ajaran baru atau perpindahan jenjang sekolah dari SD-SMP, SMP-SMA/K, SMA/K-Perguruan tinggi.

Hal itu dilakukan, agar ketika siswa akan memulai awal baru, siswa yakin dan mantap bahwa sekolah dan jurusan yang diambil adalah jurusan yang sesuai dengan kondisi bakat, minat, dan potensinya. Misalnya pada SMP-SMA/K, siswa kelas 9 diberikan tes psikologi, asessmen penjurusan guna mengungkap jurusan apa yang akan diambilnya ketika kelas 10 yang sesuai dengan bakat dan minatnya, serta potensinya seperti apakah sesuai bakat, minat, dan potensinya jika mengambil jurusan IPA, apakah sesuai dengan bakat, minat, dan potensi jika mengambil jurusan IPS, dan apakah sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya jika mengambil jurusan di SMK.

Dengan demikian, hal tersebut dapat meminimalisasi salah jurusan yang terjadi dan dirasakan oleh siswa sehingga tidak mengganggu akan rencana karier ke depannya. Jika salah jurusan ini tidak segera ditangani, akan ada banyak siswa bahkan mahasiswa yang merasa salah jurusan dan berdampak pada kondisi mentalnya. Sebagai pendidik, haruslah bisa untuk meminimalisasi masalah tersebut, karena dengan merasa salah jurusan tersebut siswa akan merasa bahwa sia-sia mengambil jurusan itu, tidak semangat dalam menyelesaikannya, merasa berat, tertekan, dan jenuh karena menjalani hal yang tidak disukainya.

Untuk itu, perencanaan yang matang memberikan hal yang positif apalagi sesuai dengan bakat, minat, dan potensi pada hal penjurusan. Jauhi dan hindari yang namanya ikut-ikutan, pasrah akan keputusan orang lain yang tidak sesuai, tidak banyak persiapan, pengetahuan, dan pemahaman akan bakat, minat, dan potensi masing-masing.

Baik, uraian diatas salah satu pengalaman yang penulis rasakan, untuk sahabat semua pastikan bahwa jika ingin mengambil jurusan di jenjang lanjutan, sahabat semua sudah sesuai dengan bakat, minat, dan potensi sahabat agar sahabat tidak merasakan yang namanya salah jurusan.

Terima kasih atas kesediaan waktu sahabat telah membaca tulisan ini, ambil sisi positif dan hikmahnya. Mohon maaf jika ada salah dalam penulisan ini. Semoga senantiasa diberikan kelancaran dan kemudahan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun