Mohon tunggu...
Fretty Lambang Wibawati
Fretty Lambang Wibawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menyukai interaksi antar makhluk hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Bahan Utama Pembuatan Jalan

14 Mei 2023   22:53 Diperbarui: 14 Mei 2023   23:12 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan merupakan suatu fasilitas yang dapat digunakan untuk mempermudah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain melalui jalur darat. Berdasarkan data, 60.7% jalan di Indonesia berupa aspal, 33.37% berupa kerikil dan tanah, dan 5.9% permukaan dalam bentuk lainnya. Jalanan berupa aspal mendapatkan persentase terbanyak sebagai bahan utama pembuatan jalan di Indonesia.

Bahan aspal atau aspal merupakan senyawa kompleks yang bahan utamanya disusun oleh hidrokarbon dan beberapa atom N, S, O dengan jumlah seperti 82-88% Karbon, 8-11% Hidrogen, 0-1.5% Oksigen, 0-6% Sulfur, dan juga 0-1% Nitrogen. Aspal sendiri dihasilkan dari minyak mentah yang terpilih lalu diproses melalui destilasi minyak bumi dengan penyulingan menggunakan panas mencapai 350 di bawah tekanan atmosfir guna memisahkan fraksi-fraksi ringan seperti bensin, minyak tanah, dan gas oil.

Fungsi aspal pada jalanan digunakan sebagai perekat pengeras jalan, sehingga aspal dapat menjadi bahan utama pembuatan jalan. Selain aspal, diperlukan bahan penyusun pendukung lainnya untuk pembuatan jalan berupa hot mix yang terdiri dari campuran semen portland, perekat hidrolis, dan agregat.

Proses pembuatan jalan berbahan utama aspal secara singkat, sebagai berikut :

  • Proses Pemeriksaan
  • Memeriksa lebar jalan, sifat tanah dan titik koordinat jalan.
  • Proses Pembersihan
  • Membersihkan jalan dari penggangu seperti ranting pohon atau sampah.
  • Proses Perataan
  • Mengukur ketingginan tanah dan meratakannya.
  • Proses Pemadatan Tanah
  • Meletakan lapisan pengeras dan penguat kontruksi jalan.
  • Proses Pelapisan Bawah
  • Memadatkan tanah dengan batu gamping dan perluasan daerah resapan air.
  • Proses Pondasi Atas
  • Memberikan daya dukung tanah berupa bantalan pada permukaan jalan.
  • Proses Pencampuran Panas
  • Menghilangkan debu dan melapisi menggunakan aspal cair.
  • Panas Paving
  • Meletakkan aspal hot mixing pada jalan yang telah dilapisi dengan pencampuran panas.
  • Finishing
  • Mengompres dan meratakan jalan.

Jalanan yang terbuat dari aspal memiliki kelemahan seperti mudah rusak dan relatif lunak dibandingkan dengan beton. Tidak jarang jalanan di Indonesia menggunakan beton. Namun, penggunaan bahan beton sebagai bahan baku jalanan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan bahan aspal dan material yang lebih mahal. Sehingga, aspal dipilih menjadi bahan utama pembuatan jalan di Indonesia mengingat bahan aspal lebih terjangkau, cepat kering dan mudah dibentuk.

Sumber

https://onesolution.pertamina.com/Insight/Page/Jenis_Jenis_Bahan_Aspal

https://id.wikipedia.org/wiki/Aspal

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/12/11/2016-sepertiga-jalanan-indonesia-rusak#:~:text=Sementara%20berdasarkan%20permukaan%2C%20sepanjang%20326.629,(5%2C9%20persen).

https://solarindustri.com/blog/aspal-adalah/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun