Mohon tunggu...
Fret Derau
Fret Derau Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writer

Menulis untuk berbagi derau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Derau

5 Januari 2020   10:01 Diperbarui: 5 Januari 2020   10:07 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunyi-bunyian itu bergemerincing dalam benak.

Terkadang nyaring seakan mendesak.

Suara-suara yang mungkin dianggap tidak penting atau berisik karena terasa mengusik.

Namun gemuruh hujan bisa saja menenangkan dan riuh tepukan bisa pula menyenangkan.

Jika hati punya mata maka jiwa punya telinga.

Nikmatilah derau itu sebisa mungkin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun