Mohon tunggu...
Fresty Restu Pertiwi
Fresty Restu Pertiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pegiat Literasi

Satu kata memiliki makna dan kekuatan tersendiri, teruslah menulis dan menjadi inspirasi untuk orang lain. - Fresty R. Pertiwi -

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Model PBL dan Pendekatan TPACK dalam Pembelajaran Matematika Abad 21

8 Juli 2021   21:38 Diperbarui: 8 Juli 2021   22:51 8507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Fase 3 Membimbing Penyelidikan (Dokpri)

Gambar 6. Presentasi Peserta Didik (Dokpri)
Gambar 6. Presentasi Peserta Didik (Dokpri)

Gambar 7. Fase 5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (Dokpri)
Gambar 7. Fase 5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (Dokpri)

Pada fase ini, guru mengevaluasi proses pemecahan masalah melalui aplikasi geogebra untuk membuktikan rumus teorema pythagoras.

Gambar 8. Penyelesaian Masalah Kontekstual (Dokpri)
Gambar 8. Penyelesaian Masalah Kontekstual (Dokpri)

Ketika model PBL dan pendekatan TPACK ini diterapkan pada kelas VIII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar peserta didik  sama baiknya. Hasil evaluasi menunjukkan 80% peserta didik memperoleh nilai di atas KKM. 

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pembelajaran teorema pythagoras dalam membuktikan dan memecahkan permasalahan kontekstual  dengan model pembelajaran PBL dan pendekatan TPACK layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 
  2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

Adapun rekomendasinya adalah:

  • Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
  • Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hapalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
  • Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

Daftar Pustaka

Guru Pembelajar.2016.Modul Matematika SMP.Jakarta: Dirjen GTK Kemendikbud

Pujiriyanto.2019.Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21.Jakarta:Kemendikbud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun