idea4today.blogspot.com
Siapa yang sering melihat atau rumus matematika c^2 = a^2 + b^2 ?
Yups, itu merupakan rumus Teorema Pythagoras.
Kata Phytagoras diambil dari nama penemu rumus phytagoras sendiri. Gambar di atas merupakan penemu teorema Pythagoras yang bernama Phytagoras of Samos lahir pada tahun 570 SM di Pulau Samos.
Baik, disini saya akan menjelaaskan beberapa penerapan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari.
Pernahkah kamu melihat suatu konstruksi bangunan? jika diperhatikan, pada suatu konstruksi bangunan akan terlihat beberapa bidang miring. Begitu juga dengan maket bangunan pada gambar di bawah.
Pada maket rumah tersebut terdapat beberapa rusuk yang saling tegak lurus dan membentuk sudut siku-siku, sehingga menyebabkan adanya bidang miring. Jika kita ingin menghitung panjang rusuk tersebut, maka digunakan teorema pythagoras.
Penggunaan teorema pythagoras begitu penting dalam konstruksi bangunan tersebut sebagai penopang kekokohan atap. Sama halnya dengan diri kita dalam mendirikan sholat.
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) itu dan barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu." (Baihaqi).
Islam diibaratkan seperti sebuah bangunan yang harus memiliki tiang penyangga atau pondasi. Penyangga ini dibutuhkan agar bangunan tersebut kokoh dan tidak roboh. Dalam gerakan sholat pun kita bisa menemukan beberapa gerakan yang membentuk segitiga siku-siku, misalnya: Rukuk, sujud untuk menahan kekokohan dalam melakukan gerakan sholat.
Oleh karena itu, kita akan membahas lebih dalam manfaat mempelajari teorema phytagoras dalam kehidupan sehari-hari.
Teorema Phytagoras adalah suatu aturan matematika yang dapat digunakan untuk menentukan panjang salah satu sisi dari sebuah segitiga siku – siku. Teorema ini hanya berlaku untuk segitiga siku – siku saja, tidak bisa digunakan untuk menentukan sisi dari sebuah segitiga lain.
Teorema Phytagoras: “Kuadrat sisi miring (sisi terpanjang) dalam sebuah segitiga siku – siku sama dengan jumlah dari kuadrat dua sisi lainnya”.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Selain itu, Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari yang lainnya yang banyak ditemukan di sekitar kita yaitu menentukan ukuran layar gadget. Menentukan ukuran layar bukan dari panjang atau lebar gadget tersebut, tetapi dari panjang diagonal layarnya.
Untuk menentukan panjang diagonalnya bisa menggunakan teorema pythagoras, dengan menghitung jumlah kuadrat dari panjang dan lebarnya kemudian di akarkan. Setelah itu satuannya kita ubah yang tadinya cm (centi meter) menjadi inchi dengan cara dibagi 2,54.
Masya Allah banyak sekali ya manfaat mempelajari Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari. Semakin semangat belajar Matematikanya ya guys..!
Sumber Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H