"Dari pengalaman itu aku jadi lebih hati-hati milih toko, usahakan pilih official store aja yang jelas review-nya bisa kita lihat. Oh ya, kalau emang cari barang second ya better ke aplikasi yang ada fitur COD (cash on delivery) atau bisa ketemu dengan penjualnya langsung. Pokoknya hati-hati banget deh, jangan sampe kayak aku." ungkapnya sebelum menutup percakapan.
Penipuan yang dialami Vano ini merupakan jenis penipuan yang bisa diantisipasi sendiri oleh pengguna. Lebih cermat terhadap url dan tautan yang mencurigakan menjadi antisipasi paling awal untuk mencegah terjadinya penipuan ini. Meski beberapa penyedia layanan telah mengedukasi penggunanya untuk berhati-hati dalam melakukakan pengisian informasi penting, sebagai pengguna layanan kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan akan penipuan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tindakan penipuan bagi pengguna dan penyedia layanan. Bagi pengguna, lebih teliti sebelum membeli dan memilih platform yang terpercaya. Sedangkan bagi para penyedia layanan, penggunaan teknologi bisa jadi solusi yang menguntungkan. Teknologi yang dinilai mampu menjadi solusi untuk mengurangi tindak penipuan dalam transaksi online adalah Artificial Intelligence (AI). Cara yang harus dilakukan oleh setiap orang tak lain adalah meningkatkan kewaspadaannya dalam bertransaksi online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H