Komunikasi yang terjadi tidak selalu berbentuk verbal atau yang terucap saja, ada komunikasi juga komunikasi yang disampaikan tanpa melewati kata-kata atau sebuah ucapan, yaitu komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah semua bentuk isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan pengguna lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; kita mengirim banyak sekali pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain (Mulyana, h. 343, 2017).Â
Begitu juga pada film "Midnight", film thriller keluaran Korea Selatan yang rilis pada 30 juni 2021 silam, merupakan film yang bertemakan psikopat yang diperankan oleh Wi Ha-Joon (Do-shik) Â sebagai seorang psikopat dan lawan mainnya Jin Ki-Joo (kyung-mi) sebagai korban dan juga memerankan karakter sebagai orang yang tuna rungu. Film yang diperankan oleh Wi Ha-Joon ini menarik banyak sekali perhatian pecinta film thriller karena film tersebut memiliki jalan cerita yang terkesan simple namun menegangkan.
Adapun scene-scene di film "Midnight", yang dimana menunjukkan beberapa pemeran film tersebut melakukan komunikasi nonverbal, antara lain:
Menit ke 12:00-12:45
Kyung-mi yang sedang berada pada pertemuan dengan bos dan rekan-rekan kantornya. Merasa bahwa dia sedang dibicarakan akhirnya, dia melakukan gerakan isyarat untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan kantornya. Pada rekannya yang pertama dia memberikan isyarat memanggil dan menepukkan kedua tangannya dan menggerakkan memutar. Maksud dari gerakan tersebut kyung-mi ingin mengatakan kepada rekannya "ubah wajahmu". Setelah itu dia juga memanggil rekan di sebelah kirinya dan memberikan isyarat juga dengan menggerakkan kedua tangannya seperti sedang mengeluarkan kedua bola matanya dan melakukan gerakan mencuci. Maksud dari gerakan tersebut ialah dia ingin mengatakan "Jika kau tidak memiliki kesempatan, bersihkan matamu."
Menit ke 13:20
Ibu Kyung-mi pada saat itu menerima upah dari kerjanya ditanya oleh teman kerjanya, untuk apa uang sebanyak itu kamu kumpulkan. Ibunya menjawab dengan semangat dan bahagia sambil menggerakkan kedua tangannya (memberikan gerakan isyarat) kepada temannya bahwa dia dan anaknya akan pergi ke pulau Jeju bersama-sama.
Menit 15:00-15;30
Pada malam itu, kyung-mi setelah pulang dari kantor tempat dia bekerja memutuskan untuk menjemput ibunya dari tempat ibunya bekerja juga. Kyung-mi menunggu ibunya keluar dari lorong di pinggir jalan. Setelah kyung-mi melihat ibunya dari kejauhan, dia melambaikan tangan dengan ibunya. Karena kyung-mi tidak bisa mendengar maka di mobilnya terdapat alat yang digunakannya untuk mendeteksi suara. Ternyata, alat tersebut bereaksi artinya ada sumber suaranya yang mendekati mobil mereka, setelah kyung-mi melihat sekeliling ternyata ada motor yang berkecepatan tinggi akan melintas. Karena ibunya sama dengan dia, maka kyung-mi menyuruh ibunya untuk diam dan tidak menuju ke mobil dengan melakukan gerakan tangan seperti menyuruh berhenti.Â
Ketiga scene diatas merupakan sebagian kecil dari bentuk komunikasi nonverbal yang ada pada film "Midnight" tersebut. Banyak juga pelajaran yang dapat kita ambil ketika menonton film ini, salah satunya adalah cara bertahan hidup. Jadi, komunikasi tidak hanya semata-mata berjalan hanya secara verbal saja namun komunikasi juga dapat terjadi secara nonverbal juga. komunikasi nonverbal bisa menjadi sesuatu yang istimewa jika kedua belah pihak (komunikan dan komunikator) dapat saling memahami tanda yang diyakini kode sebagai makna tertentu (jika dikaitkan dengan film tersebut tentu komunikasi nonverbal dapat saling terhubung secara baik dan lancar adalah komunikasi yang terjadi antara kyung-mi dan ibunya).
Biar kalian makin penasaran nih, ayo buruan ditonton filmnya! Cari yang legal ya jangan bajakan xixixi.. Nih, aku kasih trailer film "Midnight" nya ><
Daftar Pustaka:
Mulyana, Deddy. (2017). Â Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
