Penerapan pendidikan dengan pola konstruktivisme diwujudkan dengan mengajak siswa secara aktif membangun konsep konsep kognitif. Guru tidak sekedar memberi, namun siswa mencari secara aktif dan mengembangkannya. Satu contoh misalnya dalam pembelajaran selain siswa terlebih dahulu diajak untuk mengamati fenomena fenomena alam yang ada seperti pelangi, banjir, merebaknya hama tanaman tertentu, melalui fenomena yang ada guru mengarahkan siswa untuk mencari penyebabnya siswa menemukan sendiri penyebab terjadinya pelangi, banjir ataukah hama.Â
Pendidikan memiliki beberapa landasan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya:
Landasan Filosofis pendidikan : penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama anatara keluarga , masyarakat dan pemerintahÂ
Landasan Sosiologis: ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan memiliki empat bidang yaituÂ
a. Hubungan sistem pendidikan aspek masyarakat lain.Â
b. Hubungan kemanusiaanÂ
c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanyaÂ
d. Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola intraksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain didalam komunitas.Â
Landasan Psikologis: Berdasarkan pemahaman tentang perkembangan individu.
Landasan spikologi : mengacu pada peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.