Manusia adalah makhluk multidimensional yang memiliki kemampuan berpikir, merasa, dan berkehendak. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan interaksi dengan sesama untuk berkembang. Manusia juga merupakan makhluk unik yang memiliki potensi bawaan yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan dan pengalaman. Hakikat manusia melibatkan tiga aspek utama: jasmani, rohani, dan intelektual. Ketiga aspek ini harus dikembangkan secara seimbang agar manusia dapat mencapai tujuan hidupnya, yaitu menjadi individu yang bermartabat, bertanggung jawab, dan berkontribusi pada masyarakat.
2. Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah proses yang terencana untuk membantu manusia mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. Pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter, keterampilan, dan nilai-nilai moral. Pendidikan bertujuan menciptakan manusia yang cerdas, mandiri, dan bermoral. Sebagai alat transformasi sosial, pendidikan berperan penting dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.
3. Aliran-Aliran Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai aliran yang memengaruhi metode dan tujuan pendidikan:
Aliran notivisme: yang Menekankan kemampuan diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut ditentukan kan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak hasil pendidikan tergantung pada pembaca penganut pandangan ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat sebaliknya kalau anak mempunyai anak pembawaan baik maka dia akan menjadi orang baik. Pembawaan buruk dan baik ini tidak dapat diubah kekuatan luar.Â
Aliran empirisme: berpendapat berlawanan dengan kaum notivisme karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu semangat sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil, manusia dapat mendidik s apa saja ( kearah yang baik maupun kearah yang buruk) . Menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis .Â
Aliran konvergensi : dipelajari oleh Wiliam Stem ( ahli jiwa bangsa jerman) . Ia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan pembawaan baik maupun buruk.Â
Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan , sama sama mempunyai peranan ayah yang sangat penting bakat yang dibahwa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk perkembangan anak.Â
Aliran konstruktivisme: menekankan perkembangan dan konsep dan pengertian yang lebih mendalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya meskipun usianya tua tetapi tidak akan berkembang pengetahuannya .Â