Menguping jangkrik setiap kali senja. Mengenang kokok ayam di penghujung ufuk barat, sembari membayang ayah tertatih-tatih pulang kebun, suara ibu memanggil pulang anak-anak seusai bermain sore, tak lupa pinta Kaka, biar adik belajar.
Di rebis rumah, piring sendok bersahut-sahutan ibarat paduan suara beriringan dengan mengepulnya asap dapur ibarat puji-pujian senja.Â
Sambil menguping air mendidih dan terang satu-satunya api dapur, menunggu hingga waktu santap, untaian doa tak pernah terlupakan.
Semuanya tentang kisah lalu yang takkan berlalu begitu saja.
Kembali kampung halaman, di sana sejuta makna menunggu untuk digali.
Yudel Neno
Fatuknutuk, 18/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H