Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menenun Rasa di Balik Musibah

19 April 2021   20:15 Diperbarui: 19 April 2021   20:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Terbentang langkah tak pernah henti, mendayung sukma tak kenal lelah.
Berbaris rasa di penghubung sayang
gerah hati pembebas rasa

Dunia ini lagi berduka, tatkala jejak tapak  berbau lumpur. Rentetan keluhan silih berganti, Ibarat buntu di penghujung jalan.

Selangkah saja, kalau ingin, sejuta trauma lepas genggam. Tangisan cilik menuai rasa, semoga rindu menarik ingin.

Terhenti niat ingin makan, di tengah bencana berserakan segala. Terputus penghubung di tengah akses, rasanya tak asyik, setiap lewat dihantui rasa takut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun