Romo Yoseph Nahak, Pr ; sumber kebapaan yang mendatangkan ketenangan panggilan. Selamat merayakan usia imamat ke-40, 22 Juli 1980-22 Juli 2020.Â
Tahun 2010, saat itu kami masih di TOR Lo’o Damian, pertama kalinya kepada kami, diperkenalkan Rm. Yoseph Nahak, Pr oleh Rm. Yance Laka, Pr (Almarhum).
Masih terlintas persis di benak saya, kata Rm. Yance Laka waktu itu, bahwa kalian bakalan melanjutkan ilmu psikologi yang telah saya ajarkan ini di Fakultas Filsafat Unwira Kupang bersama dengan Imam dan Dosen Senior, Rm. Yoseph Nahak, Pr. Beliau sangat berpengalaman dalam menangani persoalan-persoalan psikologis. Hal itu terbukti melalui pendampingannya terhadap para frater mulai dari Seminari Tinggi Ritapiret-Maumere hingga di Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang.
Sejak masa pembinaan dan pendidikan mulai dari tahun 2012-2015, dan dilanjutkan dengan tahun 2017-2019, di Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang dan Fakultas Filsafat Unwira Kupang, sosok Romo Yoseph Nahak, Pr, tidak lazim bagi para frater dan mahasiswa.
Saya secara pribadi, cukup mengenal beliau. Dan untuk beliau, hormat besar saya berikan.
Turut berbangga bersama dengan Gembala Senior; Romo Yoseph Nahak, Pr, saya ingin menuliskan poin-poin sederhana di bawah ini, biarlah menjadi kenang-kenangan dan terutama merupakan wujud ucapan terima kasih saya kepada beliau, yang telah membantu banyak hal dalam formasi pendidikan calon imam.
Kebapaan adalah rahasia yang membuat para frater dan mahasiswa mendekatkan diri tanpa takut. Beliau sangat ramah. Sosok kebapaannya meciptakan ketenangan panggilan. Banyak kesulitan sebagai calon imam, ditemukan solusinya pada kebapaan beliau. Sungguh kebapaannya telah mendatangkan ketenangan panggilan. Entah panggilan sebagai imam, maupun sebagai  kepala keluarga.
Sosok yang Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan. Beliau adalah sosok yang disiplin. Kedisplinan itu terlihat jelas di saat-saat waktu kuliah, waktu pimpin misa, waktu makan dan waktu olahraga.
Sosok yang Mudah Senyum
Senyumnya khas. Sambil memberikan senyumnya, beliau biasanya menempatkan salah satu telapak tangannya di atas kacamatanya untuk melihat lebih jelas, siapa sebenarnya yang ia temui.
Sosok yang Mudah Menyapa
Bertemu siapa saja, khususnya para frater, sapaan manis ; hai anak,….bagaimana..?. Sudah makan ka? Mau ke mana anak?  Para frater ataupun mahasiswa, biasanya merasa sangat gembira kalau disapa demikian. Mengapa? Karena sapaan itu, selain membahasakan kebapaan, tetapi juga kadang-kadang bercorak guyonan.
Sejauh pengalaman saya, apapun yang dikeluhkan, selalu diterima. Entah itu keluhan sebagai mahasiswa maupun sebagai calon imam. Itulah yang membuat para mahasiswa dan para frater merasa betah dan tak segan-segan untuk menyampaikan keluhan dan persoalan lainnya.
Sosok yang Memahami Situasi Kuliah
Kalau situasi kuliah mulai tak bersemangat karena para mahasiswa pada capek, ataupun ngantuk, ataupun jenuh, beliau selalu membuat guyonan untuk mencairkan situasi. Bahkan kadang-kadang, beliau menghentikan aktivitas perkuliahan. Â Â Â Â Â Â
Beliau selalu memberi solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan analisis yang integral. Kalaupun ada yang salah, atau ada yang melanggar aturan komunitas, pertimbangan lain selalu dipakai untuk membedah dan menemukan akar persoalan.
Sahabat Beda Usia
Sekalipun beliau adalah imam, pembina, dosen senior, beliau sebetulnya adalah sahabat beda usia. Beliau tidak segan-segan bersahabat dengan para formandi.
Selamat merayakan ulang tahun imamat ke-40. Selamat berpanca windu. Diusia imamatmu yang ke-40, kebaikanmu telah merebak ke mana-mana. Dunia tahu buah tanganmu. Mereka yang pernah besar dalam asuhanmu, tahu persis, bagaimana seharusnya menjadi pelayan Tuhan.
Doa dan berkat menyertaimu, semoga sehat selalu.
Betun, 22 Juli 2020
Romo Yudel Neno, Pr (salah satu Pastor, didikan Romo Yoseph Nahak, Pr)
Pastor Pembantu Paroki Santa Maria Fatima Betun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H