Langit menceritakan kemuliaan Allah, cakrawala memberitakan pekerjaan TanganNya. Hari meneruskan berita kepada hari, malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Dari ujung langit, terbitlah kemuliaan TanganNya, dan beredar sampai ke ujung yang tak terhingga.
Tak ada satupun yang tidak terlindung di bawah kuasa kasihNya. Sungguh dengan hati yang tulus, dengan kekecilanku yang paling kerdil; aku ingin memujiMu, ya Tuhanku; kemuliaanMu lebih indah daripada emas, bahkan emas tua, dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah (lih. Mazmur 19:1-15).
Dengan penuh gembira, kugoreskan huruf-huruf ini, bersama dengan kesegaran rahim Sang Ibu, Herkulana Un Hane dan keperkasaan  bahu Sang Ayah, Emanuel Neno. Sungguh, ayah dan ibu telah berpartisipasi dalam Tindakan Allah mencipta, melahirkan sebuah kehidupan di dunia ini.
Sama seperti Nabi Yeremia yang menyadari kekecilan dan ketidaklayakkannya di hadapan Tuhan, di hari ulang tahunku ini, aku memilih untuk ingin mengatakan itu : Tuhan sesungguhnya aku ini masih muda, dan aku tak pandai berbicara.
Dalam suasana yang sungguh gembira, dengan spirit motto tahbisan yang telah Dikau percayakan kepadaku ; sungguh alangkah baik dan indahnya, bila bersama saudara, diam bersama dengan rukun.
Dengan daya dorong kerukunan hidup, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ucapkan terima kasih untuk semuanya, dan mohon maaf secara berulang kali.
Terima kasih untuk para imam Tuhan, diakon, suster, bruder, frater, seminaris, yang turut mendoakan saya.