Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Kodok Malam yang Mengusik

20 April 2020   21:57 Diperbarui: 20 April 2020   22:14 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: W.A. Djatmiko)

Aku terhimpit tak karuan dalam amukan massa tak kunjung henti.

Suara-suara sumbang, silih berganti bak kodok malam menyanyi indah di malam hari, di pinggiran kolam yang keruh airnya.

Terdengar, mereka menyanyi indah, bersahut-sahutan, berpesta pora, di balik pekatnya malam.  Semoga ini, bukanlah kesukaan zaman ini, yang bermain indah di balik layar yang gelap.

Ah!!! Sudahlah!!! Akan kubersihkan kolam dan air yang keruh itu esok harinya, biar kodok-kodok malam itu merasa tak pantas bercengkrama malam.

Akan kuletakkan, sebatang lilin bernyala di pinggiran kolam itu, malam berikutnya. Biar mereka malu, kalau-kalau apa yang mereka lakukan, perlahan-lahan terungkap.

Betun, 20/04/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun