Kunyalakan sebatang lilin sembari bersimpuh dengan air mata penuh darah. Harapku, semoga elegi ini, dikuping Sang Maha Adil.
Lilin yang kunyalakan itu, warnanya merah. Kata ibuku dari pedalaman harap, semoga lilin ini menghabiskan keberanian kaum berdasi untuk berdusta.
Nyala lilin itupun terasa panas, bak panas cuaca 33 derajat celsius saat ini. Semoga fenomena salju yang membeku karena timbunan harta karun, hasil pungutan liar, cepatlah berakhir.
Kupingku pun terasa besar kecil, takutnya lilin yang kunyalakan ini, tertiup badai kertas yang kini bercokol di pedalaman saku kaum berdasi.
Betun, 18/04/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H