Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerohanian Bertumbuh dalam Keheningan dan Persekutuan

12 November 2019   10:54 Diperbarui: 12 November 2019   12:51 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam ranjang keheningan, tubuh dan jiwa terlentang tanpa kata untuk mendengarkan Allah siap berbicara. 

Apa yang dibicarakan Allah, seringkali tidak didengarkan karena kuping-kuping para insan lebih asyik bersindikat dengan keping-keping logam yang sarat niat jahat. 

Sungguh berat tetapi bukan tanpa solusi. Berat berarti beban melampaui tenaga dan kapasitas. Daya tampung insan sesungguhnya hanya dapat bergerak dan dikerahkan dalam keheningan bersama Allah untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam perjumpaannya dengan tenaga-tenaga yang dirasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun